Kepala PDAM Majene Arlin Aras
Majene, mandarnews.com – Beberapa lingkungan di Kabupaten Majene mengalami krisis air bersih, di antaranya Lingkungan Barane, Lingkungan Baurung, dan sekitarnya yang hanya dialiri air seminggu sekali.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Majene Arlin Aras mengusulkan program penambahan mesin pompa air senilai Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) ke Pemerintah Daerah (Pemda) Majene.
Permintaannya pun direspon baik oleh Bupati Majene Fahmi Massiara saat mendiskusikan program kerja tersebut.
“Saya juga diutus ke Kementerian PUPR untuk melancarkan agenda itu, namun sayangnya program baru bisa dijalankan di tahun 2020 nanti,” utur Arlin Aras di Kantor PDAM, Senin (11/3/2019).
Ia memaparkan, jika program itu berjalan dengan baik, maka kebutuhan air bersih dapat bertambah 30%. Berdasarkan perhitungan, sebelumnya hanya bisa menanggung 70 rumah, bisa menjadi lebih dari 90 rumah.
“Saat ini kami belum bisa menerapkan program ini dengan kondisi peralatan kita yang sekarang, sebab mesin hingga perlengkapannya itu sudah tua. Bayangkan sejak fasenya Bupati Alim Bahri,” tukasnya.
Ia memperkirakan, menjelang Ramadan dan di bulan Juli mendatang akan terjadi musim kemarau, sebab itu PDAM Majene ingin mengambil langkah alternatif, yakni menjual air secara langsung ke masyarakat seharga Rp1000 (seribu rupiah) per jerigen kapasitas 25 liter jika pasokan air berkurang atau tidak mengalir
“Kami juga siapkan mobil tangki khusus air bersih yang aman untuk dikonsumsi,” kata Arlin Aras.
Berikut ini beberapa lingkungan yang mengalami perubahan jadwal pengaliran air bersih :
– Lingkungan Barane bersamaan dengan BTN Pullaewa pada hari Kamis,
– BTN Leppe bersamaan dengan Lingkungan Lembang sekitar SMA Negeri 2 Majene pada hari Jumat,
– Tamo dan Perumahan Nelayan pada hari Sabtu, dan
– Linomaloga pada hari Minggu.
Laporan : Ichie
Editor : Ilma Amelia