Dalam ranah pendidikan, ayah dari empat orang anak tersebut juga merencanakan pendirian Yayasan Generasi Kanaan yang bergerak pada Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMP-TK).
Gagasan tersebut, menurut Pdt. Frans bermula dari kerinduan untuk memberikan ruang dalam pendalaman tentang pendidikan agama bagi generasi selanjutnya, sebab yang mesti memikirkan kelanjutan generasi Kristen adalah pendahulunya.
“Yayasan ini lebih mengutamakan untuk anak-anak yang kurang mampu dan putus sekolah, sehingga akan diupayakan tahun 2020 sekolah ini beroperasi,” kata Pdt. Frans.
Salah satu petugas BBI Tamalantik sekaligus warga Desa Mesakada, Joel Amos Ananda Sihombing menerangkan, pihaknya melakukan kerjasama budidaya ikan koi dengan Pdt. Frans sebab dipandang usaha tersebut cukup menjanjikan dan memiliki banyak peminat.
“Bibit ikan koi yang dikembangkan di BBI Tamalantik masih berukuran kecil. Beberapa orang bahkan telah berminat untuk membeli namun belum dijual lantaran masih dalam tahap pembesaran,” sebut Joel.
Ia juga sangat mengapresiasi gagasan Pdt. Frans yang hanya dengan alat seadanya dapat mengubah lembah-lembah yang sempit dan menjadi tempat beberapa kegiatan usaha. (Hapri Nelpan)
Editor: Ilma Amelia