Panglima TNI 2013-2015 ini juga mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo terkait pelaksanaan protokol kesehatan dan persyaratan vaksin untuk mudik. Ia bilang, pelaksanaan ketentuan protokol kesehatan dan persyaratan vaksin untuk mudik, harus mengacu pada satu regulasi atau aturan. Sehingga implementasi di lapangan tidak berbeda-beda dan membingungkan masyarakat.
“Jangan sampai nanti perjalanan darat beda dengan udara dan laut. Aturannya harus satu, harus sama. Jangan membuat masyarakat bingung. Dan yang tak kalah penting, pelaksaan prokes dan vaksin harus sesingkat mungkin jangan malah membuat macet,” pesan Moeldoko.
Sebagai informasi, dalam rapat koordinasi kesiapan arus mudik lebaran 2022, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan, puncak arus mudik lebaran diperkirakan akan terjadi pada 29 April 2022, bersamaan dengan mulainya cuti bersama.
Pada arus mudik lebaran tahun ini, terdapat potensi pergerakan nasioanal mencapai 31,6 persen dari penduduk Indonesia, atau sebanyak 85,5 juta orang. Dari jumlah tersebut, Jawa Timur menjadi daerah asal perjalanan terbanyak, yakni sebesar persen atau 14,6 juta orang, disusul Jabodetabek 16,4 persen atau 14,0 juta orang, Jawa Tengah 14,1 persen atau 12,1 juta orang, Jawa Barat 10.8 persen atau 9,2 juta orang, dan Sumatera Utara 4,7 persen atau 4,0 juta orang.
Kemenhub juga menyebut, sebanyak 26,8 persen atau 22,9 juta orang memilih menggunakan mobil pribadi untuk mudik lebaran. Sementara sepeda motor sebanyak 19,8 persen atau 16,9 juta orang, dan transportasi umum, yakni bus 16,5 persen atau 14,1 juta, pesawat 10,4 persen atau 8,9 juta, serta kereta api sebanyak 8,9 persen atau 7,6 juta orang. (KSP)