Pemilihan kepala daerah ( Pilkada ) provinsi Sulawesi Barat rencana akan digelar 2017, tahapan Pilkada tersebut sudah akan dimulai pertengahan 2016. Beberapa catatan penting terkait pilkada itu menjadi bahasan dalam diskusi pilkada yang digelar di kantor Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat dan Penjaminan Mutu ( LPPM & PM ) Universitas Sulawesi Barat.
Diskusi dihadiri antara lain ketua KPUD Sulbar Usman Suhuriah, Kepala LPPM & PM Unsulbar Dr. Kadir Paloloang, Dekan FISIP Unsulbar Dr. Burhanuddin, ketua Program Studi Ilmu Politik Unsulbar Muhammad, M.Si serta sejumlah dosen Unsulbar.
Diskusi itu sendiri berangkat dari pemahaman yang sama bahwa hanya Pilkada berkualitas yang dapat menghasilkan pemimpin berkualitas, jujur dan bermoral. Oleh karena itu semua pihak sebagai warga negara Indonesia, khususnya warga di Sulbar berharap pelaksanaan Pilkada Sulbar 2017 mendatang dapat berjalan dengan damai, jujur, dan berkualitas.
Sejumlah elemen terkait dengan wemujudkan pilkada bekualitas itu mulai penyelenggara pemilu, partai politik, pemerintah, pasangan calon yang semuanya harus berintegritas hingga masyarakat pemilih yang memiliki kesadaran dalam menyalurkan hak pilihnya.
Dalam pemaparannya di awal diskusi, Usman Suhuriah menjelaskan tentang tujuan besar KPUD Sulbar di pilkada mendatang adalah bagaimana mewujudkan pilkada Sulbar 2017 yang berkualitas, sehingga diharapkan dari proses pilkada yang berkualitas itu akan lahir pemimpin yang memiliki kapasitas dalam memimpin daerah. Menurutnya pilkada berkulitas itu ditandai antara lain masyarakat pemilih mengetahui tentang pilkada, faham bagaimana proses pilkada dan manfaat dari ikut serta di pilkada.
“Tantangan untuk mewujudkan pilkada berkualitas itu antara lain kita masih dihadapkan pada ancaman pragmatisme misalnya soal money politic,” ungkap Usman yang juga mantan ketua KPUD kabupaten Polewali Mandar.
Senada dengan Usman, Dekan FISIP Unsulbar Dr. Burhanuddin juga mengatakan bahwa tantangan paling serius dalam memilih pemimpin berkualitas di pilkada adalah pragmatisnya ( sebagian ) masyarakat saat terlibat dalam proses pilkada.
“Politik uang telah merusak nilai – nilai demokrasi, masyarakat (sebagian) justru masih lebih mengedepankan kepentingan pragramatis dibanding kepentingan lebih besar, ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk terus memberi penyadaran ke masyarakat tentang pentingnya memilih berdasarkan kapasitas calon,” kata Dr. Burhanuddin.
Dalam diskusi itu terungkap bahwa ketika masyarakat suatu daerah memahami tujuan besar dari pilkada yakni sebagai proses demorkratis memilih pemimpin, maka masyarakat itu saat memilih pemimpin akan lebih mengutamakan kapasitas calon dibanding memilih pemimpin berdasarkan asal usul daerah. Diskusi juga menyepakati bahwa semua pihak termasuk kampus harus bergerak dalam terus membangun kesadaran pemilih.
KKN tematik Pilkada
Disamping membahas upaya mewujudkan Pilkada Sulbar yang berkulitas, diskusi LPPM & PM Unsulbar dengan KPUD Sulbar juga membicarakan rencana kerjasama antara kedua lembaga tersebut dalam mensosialisasikan Pilkada ke masyarakat.
Menurut Usman , untuk mewujudkan pilkada berkualitas, pihaknya butuh kerjasama dengan berbagai pihak salah satunya perguruan tinggi, dimana sipitas akademika Unsulbar dapat ikut aktiv mendorong pilkada berkualitas karena institusi Unsulbar sebagai perguruan tinggi negeri adalah pihak yang netral.
Ia menyatakan kerjasama KPUD Sulbar dengan Unsulbar bisa dalam berbagai bentuk kegiatan, mulai kegiatan sosialisasi pemilih cerdas ke masyarakat, riset tentang pemilu hingga kuliah umum melibatkan KPU RI.
Untuk kegiatan sosialisasi misalnya, KPUD Sulbar menyatakan siap untuk bekerjasama dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) Unsulbar dalam bentuk KKN tematik tentang kepemiluan.
“KPUD Sulbar akan ikut membekali mahasiswa peserta KKN tentang pemilu lengkap dengan modul yang akan digunakan nanti saat berada di lokasi KKN,” kata Usman.
Kepala LPPM & PM Unsulbar menjelaskan bahwa Unsulbar rencanya dibulan Februari akan menggelar Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) bertempat 15 desa se Sulawesi Barat. Kadir yang juga doktor IPB bidang ilmu tanah menjelaskan dengan rencana kerjasama dengan KPUD Sulbar, maka KKN Unsulbar gelombang ke Lima akan mengusung sejumlah tema antara lain tentang Pemilu dan yang sudah ditetapkan sebelumnya adalah KKN bertema pelestarian lingkungan hidup.
“KKN dengan tema pikada, mahasiswa misalnya akan ikut melakukan kegiatan membangun masyarakat pemilih cerdas , sementara KKN tema lingkungan hidup adalah mahasiswa akan melakukan penghijauan di hulu sungai Majene di daerah Abaga, “ jelas Kadir.
Setelah sekitar dua jam berdiskusi, Unsulbar bersama KPUD Sulbar menyepakati akan saling bersinergi dalam upaya mewujukan pilkada Sulbar berkuliatas, bermartabat sesuai dengan nilai – nilai ke-malaqbi- an di Sulbar hingga akan lahir pemimpin yang memiliki kapasitas. (Afsar)