Majene, mandarnews.com – Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat menggelar rapat koordinasi penguatan implementasi kebijakan lintas sektor terkait Germas di Majene, Kamis (13/12) di Dafina Inn. Masalah stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang dibincangkan.
Staf ahli bidang pendidikan, sosial budaya Pemkab Majene, Sudirman mewakili Bupati Majene membuka rapat koordinasi ini. Dalam sambutannya Ia menjelaskan, penanganan persoalan stunting di Majene akan dikeroyok semua elemen terkait. Ia berharap persoalan stunting yang berada di 10 desa bisa menurun pada 2019.
Di kesempatan yang sama Kepala Bidang Sosial Budaya Bapeda Majene, Rusdi Hamid memaparkan tindak lanjut Germas di Majene.
“Kami diminta buat surat edara ke semua OPD (organisasi perangkat daerah) semua camat, semua desa dan semua sekolah dasar untuk melaksanakan ketentuan Germas, misalnya melakukan aktivitas fisik,” terang Rusdi Hamid.
Setiap hari Minggu, lanjut Rusdi, dilaksanakan program wajib senam bersama, sudah ada jalur car free day. Kegiatan ini sudah ada SK yang mengatur tugas dan fungsi masing-masing OPD, Disdik siapkan instruktur, Dishub bertanggungjawab terhadap pengaturan kendaraan, semua OPD siapkan makakan tradisional, setiap Puskesmas dijadwalkan melaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis.
Mengenai kawasan tanpa merokok (KTR), jelas Rusdi, menggunakan Surat Edaran Bupati karena Perda tentang KTR belum disahkan DPRD.
Kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar yang difasilitasi Dinas Kesehatan Kabupaten Majene ini menghadirkan pemateri dari Kementerian Kesehatan, Andi Sari Bunga Untung, SKM, M.Sc.PH. Ia mengapresiasi langkah yang ditempuh Kabupaten Majene dalam menyuskeskan Germas.
Dalam pemaparannya, ia menyampaikan kebijakan pemerintah daerah yang ada di Sumatera Barat dalam hal penanganan stunting.
“Ada kebijakan di Sumatera Barat, tidak dinikahkan kalau tidak ada surat keterangan telah melakukan suntik TT (vaksin tetanus toksoid),” ungkap Sari Bunga yang mengindikasikan begitu kuatnya intervensi penanganan masalah kesehatan terkait stunting.
Pada kesempatan ini, Sari Bunga mencoba menguji pemahaman lintas sektor sektor kepada peserta rapat dengan mempertanyakan langkah apa yang ditempuh instansinya dalam penanganan Germas. Hasilnya, masih ada peserta yang mewakili instansi masing-masing yang terlihat kebingungan menjawab.
Sementara perwakilan dari organisasi PKK berharap dilibatkan dalam penanganan Germas dan stunting karena misi lembaga PKK selaras dengan program Germas.
Penulis : Rizaldy