Saat pelaku menjalankan aksinya.
Majene, mandarnews.com – Pelaku pencurian sejumlah barang di Pasar Sentral Majene, Sulawesi Barat, dengan cara merusak pintu toko, tepatnya di toko milik Hj. Erni di Blok D Nomor 33 lantai dua, terekam kamera pemantau (CCTV).
Peristiwa di Pasar Sentral Majene ini terjadi, Selasa (8/2) malam sekitar pukul 22:05 Wita.
Dalam rekaman CCTV, pelaku yang diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) ini terlihat jelas mengambil sejumlah barang seperti pakaian, sepatu, serta merusak isi toko lainnya usai membobol pintu toko.
Bahkan terlihat jelas, terduga pelaku ini masuk ke dalam toko dan menjadikan korek api sebagai pencahayaan.
Karyawan toko, Tina (24) menyampaikan, kejadian pencurian seolah sudah direncanakan.
Sebelum terjadi pencurian dengan cara merusak pintu toko, CCTV yang berada di luar toko terlebih dahulu dirusak oleh orang yang belum diketahui pelakunya satu hari sebelum pembobolan.
Menurutnya, CCTV dirusak dengan dipatahkan lalu kabel-kabel yang tersambung ke CCTV juga diputus.
“Sehari sebelum kejadian pencurian, CCTV dirusak oleh orang yang belum diketahui. Lebih anehnya lagi, pelaku pencurian tidur di depan toko pagi harinya setelah malam saat CCTV dirusak,” kata Tina, Kamis (10/2).
Ia menduga, pelaku perusak CCTV adalah orang yang sama dengan yang melakukan pencurian dengan merusak pintu toko.
“Jika memang benar pelaku ODGJ, tetapi mengapa pencurian dengan merusak pintu toko seolah direncanakan terbukti dengan lebih awal merusak CCTV,” tandas Tina.
Sementara itu, pemilik toko Hj. Erni Budianti mengaku kecewa dengan pihak keamanan pasar.
“Seharusnya kejadian itu tidak terjadi, apalagi pencurian yang terjadi di toko baru sekitar pukul 22:05 malam atau belum larut malam,” ujar Hj. Eni.
Akibat kejadian ini, Hj. Erni mengalami kerugian jutaan rupiah karena barang-barang yang diambil pelaku merupakan produk bermerk.
“Adapun barang yang diambil, baju kaos Hugo dua lembar harga 200 ribu, kaos RBJ satu lembar harga 200 ribu, celana pendek Jeans Top Ten satu lembar 200 ribu, dan celana pendek Paros satu lembar harga 250 ribu. Itu baru hitungan sementara, kami belum melakukan penghitungan secara keseluruhan karena pintu toko baru selesai diperbaiki. Ini juga memerlukan biaya, termasuk CCTV yang dirusak,” jelas Hj. Erni.
Selain kecewa karena keamanan pasar, Hj. Erni juga cukup kecewa karena terduga pelaku pencurian masih berkeliaran sekitar pasar.
“Beruntung karena pelaku tidak membakar barang atau pasar, kan jelas pelaku membawa korek api,” ungkap Hj. Erni.
Ia pun berharap, pelaku tetap diamankan agar kejadian yang sama tidak terulang lagi.
Usai kejadian, karyawan mendapati pelaku pencurian berkeliaran di sekitaran Pasar Sentral Majene dengan menggunakan pakaian hasil curian.
“Jauh hari sebelum kejadian ini, pelaku pencurian juga sempat mengambil satu pasang sepatu yang dipajang di toko di depan masjid pasar,” ucap Hj. Erni.
Diketahui, pelaku yang belum diketahui identitasnya ini juga sangat meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar lainnya.
Terkadang, pelaku melakukan kekerasan terhadap pengunjung pasar, bahkan merusak sejumlah kendaraan.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia