Majene, mandarnews.com – Ratusan pemuda dari berbagai organisasi sekolah ataupun mahasiswa menyatu menjadi satu untuk memperingati sumpah pemuda di Mangrove Learning Center (MLC). Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari penanaman mangrove hingga penyusunan pecahan batu karang, disusun seperti gambar hati.
Kegiatan ini diawali dengan upacara, lalu beberapa perwakilan kepemudaan melakukan orasi. Mereka tidak peduli dengan sengatan matahari menyengat tubuh para pemuda ini, malahan semakin terbakar semangatnya dengan teriakan para orator.
Pembukaan dimulai pada siang 10.00 Wita Sabtu (28/10). Salah satu orator adalah kader sennior Himpunan Mahasiwa Islam (HMI) Majene, Asmawi. Dalam orasinya, ia mengingatkan para pemuda terdahululah yang awalnya membangun kemerdekaan ini, mereka terbiasa dengan hujan peluru demi meraih kemerdekaan, sehingga seharusnya para pemuda yang hidup dimasa kemerdekaan bisa mengisinya dengan hal-hal positif, demi memajukan bangsa dan negara.
Sementara Koordinator Kabupaten KKN UNM angkatan 15, Muhammad Wiratmawanto Lukman dalam orasinya mengingatkan agar para pemuda jangan mudah terprovokasi dengan isu SARA, dan pemuda harus punya idealisme.
Tidak ketinggalan salah satu pemuda dari siswa kelas 11 SMKN 08 Majene, Herianto meneriakkan orasi. Ia dalam orasinya meluapkan tentang kekecewaannya terhadap beberapa hal, salah satunya banyak aset di negara ini dimiliki oleh orang asing.
Orasi terakhir dalam peringatan sumpah pemuda ini disampaikan Direktur YPMMD, Firhan Rimbawan yang akrab dipanggil Riri. Riri menyatakan, yang terpenting jangan melupakan sejarah sendiri.
Menyinggung soal banyaknya pemuda yang datang bergabung memperingati Hari Sumpah Pemuda di MLC, Azil Anwar, selaku pengelola menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak secara resmi mengundang para peserta namun peserta yang menyatakan akan hadir ada 54 organisasi tapi hanya kurang lebih empat puluhan yang hadir.
“Yang jelasnya kami tidak mengundang secara resmi peserta, namun sebanyak 54 organisasi dari media hingga mahasiswa dan siswa menyatakan akan hadir, namun hanya sekitar 40 an yang hadir. MLC juga sebagai wadah untuk memperingati sumpah pemuda dan mengenalkan tentang mangrove kepada pemuda yang belum mengetahui tentang mangrove, tutup Azil Anwar. (Haslan)