Agus Salim (19) bersama sang ayah, Syamsuddin. (Foto: Humas Polda Sulbar)
Mamuju, mandarnews.com – Pengumuman hasil seleksi calon Bintara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Barat (Sulbar) Jumat, 13 November kemarin menjadi hari yang spsial untuk Agus Salim.
Pasalnya, anak kelahiran tahun 2001 itu menjadi salah satu dari 228 peserta calon siswa (casis) yang dinyatakan lulus seleksi Bintara Polri di Polda Sulbar untuk kemudian mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua di Makassar.
Agus Salim merupakan anak dari pasangan suami istri Syamsuddin dan Sinar yang sehari-harinya bekerja sebagai pemulung di Kota Mamuju.
Meski memiliki latar belakang dari keluarga yang kurang mampu, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Agus Salim untuk mewujudkan cita-citanya menjadi anggota Polri.
Berbekal semangat, doa, dan dukungan penuh dari kedua orang tuanya, ia mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi penerimaan calon Bintara Polri di Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulbar.
Ditemui di kediamannya di Jl. Stadion No.25 B pada Sabtu (14/11), peserta seleksi dengan nomor ujian 032939/P/0074 mengatakan jika sejak kecil ia memang bercita-cita menjadi anggota Polri agar dapat mengangkat derajat orang tuanya.
“Dari kecil saya sudah bercita-cita untuk menjadi anggota Polri, selain dapat mengabdikan diri kepada bangsa dan negara juga untuk mengangkat derajat kedua orang tua saya,” tutur Agus.
Sementara ayah Agus Salim, Syamsuddin mengucapkan terima kasih kepada panitia seleksi yang telah bekerja secara bersih dan transparan sehingga anaknya dapat lulus menjadi anggota Polri tanpa mengeluarkan biaya.
Ia juga berharap kepada anaknya agar menjadi anggota Polri yang amanah dan santun kepada sesama manusia serta tetap bersyukur dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.
“Terima kasih kepada panitia karena anak saya dapat lulus tanpa kasih keluar uang. Semoga anak saya ini dapat bertanggung jawab dengan tugasnya, sopan kepada sesama manusia dan terus berdoa kepada Allah SWT agar diberi perlindungan,” pungkas Syamsuddin. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia