Saat sejumlah tenaga kesehatan Vaksinator turun dari kendaraan agar lebih seimbang karena kondisi jalan yang sempit dan curam.
Majene, mandarnews.com – Tenaga vaksinator dari Puskesmas Sendana I bersama TNI – Polri dalam hal ini Kepolisian Resor (Polres) Majene dan Komando Distrik Militer (Kodim) 1401 Majene harus mati – matian berjuang menempuh jarak sekitar 8 Kilometer dari jalan trans Sulawesi untuk memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam pemberian vaksin.
Para tenaga kesehatan ini harus melalui jalur yang curam, dengan kondisi jalan berkelok atau tidak layak dilalui dengan jarak tempuh sekitar 1 jam lebih untuk sampai ke lokasi vaksin yaitu Desa Limboro Rambu – Rambu, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Jumat (5/11/2021).
Kapolres Majene, AKBP Febryanto Siagian menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan sinergi antara TNI – Polri, Puskesmas Sendana II dan pihak pemerintah Desa Limboro Rambu – Rambu, demi mencapai target pemberian vaksin yang telah ditentukan oleh pemerintah Kecamatan Sendana.
“Jadi Desa Limboro ini salah satu desa pedalaman, sehingga untuk mempermudah masyarakat mendapatkan vaksin maka kami yang jemput bola atau datangi masyarakat untuk pemberian vaksin,” jelas Kapolres Majene.
AKBP Febryanto Siagian menyebutkan, hal tersebut juga dilakukan agar pemberian vaksin terhadap masyarakat dapat capai target, utamanya target herd immunity (kekebalan kelompok) tingkat desa dan masyarakat tidak perlu jauh – jauh menuju ke Puskesmas Sendana I.
Ia pun mengaku, antusiasme masyarakat cukup tinggi, sehingga bersyukur karena masyarakat bisa sadar tentang pentingnya vaksin.
“Sesuai dengan harapan pemerintah, agar dalam setiap komunitas setidaknya sudah ada sekitar 70 persen yang sudah divaksin dan akhir tahun selesai,” tukas AKBP Febryanto Siagian.
Kepala Desa Limboro Rambu – Rambu, Saharuddin, mengapresiasi atas upaya dari tenaga kesehatan yang telah susah payah ke desanya hanya untuk memberi vaksin terhadap masyarakatnya.
Ia pun bersyukur, karena sebagian warga antusiasme untuk mengikuti program vaksinasi yang dipusatkan di Kantor Desanya.
“Alhamdulillah masyarakat cukup antusias untuk divaksin. Meski awal – awalnya diperkirakan sedikit namun cukup banyak,” jelas Saharuddin.
Kepala Desa dua periode itu mengaku, jauh hari sebelumnya telah disampaikan bahwa vaksin itu aman.
Saharuddin menyampaikan, sebanyak 1.000 lebih jumlah penduduk Desa Limboro Rambu – Rambu dan total daftar pemilih tetap (DPT) atau yang genap 17 tahun ke atas sebanyak 800 orang itu semuanya akan menjadi sasaran jika memenuhi syarat.
“Mudah – mudahan ini bisa menjadi solusi karena apalagi selama ini masyarakat sini harus susah payah ke Puskesmas yang berada cukup jauh dari pemukiman. Jadi jika masih ada masyarakat yang enggan divaksin, itu hak dari individu jelasnya kami sudah memberi edukasi baik dari pentingnya vaksin, amannya vaksin dan khasiat vaksin,” ucap Kepala Desa tersebut.
Ia berharap, agar di sekitar desa terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) yang nantinya sesuai harapan dengan pemerintah.
Sementara Ketua Tim Vaksinator Puskesmas Sendana I, Mayantiah menyampaikan, dari total 200 lebih warga yang mengikuti proses pemeriksaan (Skreaning) sebanyak 184 warga yang berhasil divaksin. Sisanya tidak memenuhi syarat untuk pemberian vaksin karena adanya penyakit yang sementara diderita oleh warga.
Ia menjelaskan, jika salah satu kendala yang dihadapi saat melakukan program vaksinasi di wilayah pedalaman adalah akses menuju tempat serta cuaca yang terkadang tidak mendukung.
Pihaknya bersyukur karena TNI – Polri dan pihak pemerintah desa sangat membantu dalam kelancaran program vaksinasi.
Ia berharap, agar ke depan masyarakat semakin sadar akan pentingnya vaksin, sehingga secepatnya terbentuk herd immunity yang sesuai diharapkan oleh pemerintah.
Tenaga Vaksinator ini menuju Desa Limboro Rambu – Rambu harus menempuh belasan kilometer lebih dari ibu kota kecamatan.
Kendaraan Puskesmas harus dihentikan setelah tak jauh meninggalkan trans Sulawesi dan dilanjutkan dengan kendaraan hardtop khusus untuk melakukan pendakian dengan jalan terjal.
Sampai di lokasi vaksin yakni kantor desa setempat, para tenaga kesehatan ini harus sabar menunggu kedatangan masyarakat yang mau divaksin.
Tidak hanya itu, para tenaga kesehatan juga harus menjalankan program lainnya, seperti Puskesmas Keliling di desa itu.
Setelah melayani masyarakat tiba saatnya para tenaga kesehatan meninggalkan tempat dan kembali harus melewati jalur yang terjal dan membahayakan keselamatan para nakes karena berbatasan langsung dengan jurang.
Belum lagi, saat hendak kembali ke Puskesmas, para tenaga kesehatan ini harus rela basah kuyup karena hujan yang deras mengguyur wilayah Sendana sementara mobil yang ditumpangi tak mempunyai tenda.
Sesekali juga dalam perjalanan, para nakes ini harus melompat dari mobil ketika mobil yang ditumpangi tidak kuat untuk mendaki.
Dalam program vaksinasi menyasar masyarakat desa ini juga dihadiri oleh Kapolres Majene, AKBP Febryanto Siagian serta Kapolsek Sendana Iptu Suryanto.
(Mutawakkir Saputra)