Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju Menggelar Pelatihan Pengukuran Antopometri bagi Kader Posyandu di Desa Bonda
Mamuju – Dalam upaya memperkuat peran Posyandu sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan di masyarakat, kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Optimalisasi peran kader dalam pengelolaan Posyandu berhasil digelar pada tanggal 29 Oktober 2024 dengan melibatkan semua kader di Desa Bonda Kecamatan Papalang Kabupaten Mamuju.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju dan bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para kader Posyandu dalam upaya mencegah stunting di masyarakat khususnya Desa Bonda. Stunting sendiri masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup serius di Sulawesi Barat. Menurut data SKI tahun 2023, prevalensi stunting di Sulawesi Barat masih cukup tinggi, yaitu 30,3%. Hal ini membutuhkan perhatian dan penanganan yang terstruktur, salah satunya melalui peningkatan kapasitas kader Posyandu.
Dalam sambutannya, Hasmar Fajriana, S.Gz., M.P.H selaku Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju sekaligus sebagai anggota pengabdi pada kegiatan ini menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan sesi ke-2, dimana pada sesi pertama telah dilaksanakan pada bulan Juli berupa pemberian materi tentang konsep pengelolaan Posyandu. Pada sesi ke-2 ini kader diajarkan mengenai teknik pengukuran antropometri yang benar, meliputi berat badan, tinggi badan, panjang badan, lingkar lengan atas dan lingkar kepala. “Pengukuran antropometri yang tepat sangat penting agar data yang dihasilkan akurat. Dengan data yang akurat, kita dapat memberikan intervensi yang lebih tepat,”jelasnya
Selain pelatihan teknis, tim pengabdi juga memberikan hibah berupa alat dan buku panduan, yaitu panduan pengelolaan Posyandu, panduan keterampilan dasar kader, dan buku percakapan kader dalam kunjungan rumah. “kami juga mendapat informasi bahwa ada beberapa Posyandu pita ukur lingkar lengan dan timbangan berat badannya rusak, sehingga kami memberikan hibah alat berupa 2 timbangan digital, 7 set pita ukur lingar lengan dan 7 metline, karena ketersediaan alat juga perlu mendapat perhatian. Ketersediaan alat yang terstandar, didukung oleh keterampilan kader dalam pengukuran tepat akan menghasilkan data yang akurat,”ujarnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Desa Bonda. Dalam sambutannya, Abd. Wahab, S.Sos menjelaskan bahwa kader Posyandu tidak hanya sebagai tenaga kesehatan, tetapi juga sebagai jembatan informasi antara masyarakat dan layanan kesehatan. Pelatihan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pelayanan di Posyandu dan dapat meningkatan derajat kesehatan khususnya di Desa Bonda. “Saya selaku pemerintah Desa Bonda sangat mengapresiasi kegiatan yang telah dilakukan oleh Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju. Kami berharap semoga masih bisa dilakukan pembinaan di Desa Bonda tahun depan dengan sasaran yang berbeda, misalnya masyarakat”, ujarnya.
Setelah pelatihan ini, para kader Posyandu diharapkan dapat menerapkan keterampilan yang mereka peroleh dalam kegiatan Posyandu di masing-masing wilayahnya. Melalui kemampuan pengukuran yang lebih baik, para kader diharapkan mampu melakukan pemantauan tumbuh kembang anak secara lebih akurat dan konsisten. Ini akan membantu mendeteksi dini masalah pertumbuhan dan memungkinkan langkah-langkah pencegahan stunting yang lebih efektif. Ke depan, Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Mamuju berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan dan pendampingan bagi kader posyandu, sehingga Posyandu dapat berfungsi optimal sebagai salah satu layanan kesehatan primer. (Poltekkes)