Skip to content
14/05/2025
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
MANDARNEWS.COM

MANDARNEWS.COM

Mengedepankan Nalar Dengan Akal & Realitas

pasang iklanmu di sini
Primary Menu
  • HOME
  • sulbar
  • Lintas Daerah
  • Edukasi + Sains
  • Teknologi
  • Sport
  • Health
  • Life Style
  • advertorial
  • International
  • Sahabat MN
Live
  • Home
  • News
  • Sosial Ekobis
  • Persediaan AS Turun Tajam, Harga Minyak Berpotensi Meningkat
  • Sosial Ekobis

Persediaan AS Turun Tajam, Harga Minyak Berpotensi Meningkat

Mandar News 26/03/2025

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
  • Telegram
  • WhatsApp
public

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mengalami kenaikan 28 sen atau 0,4% menjadi $69,28 per barel dalam perdagangan Asia pada hari Rabu (26/3), didorong oleh kekhawatiran pasar terhadap potensi pengetatan pasokan. Ancaman tarif oleh Presiden AS Donald Trump terhadap negara-negara yang mengimpor minyak dan gas dari Venezuela serta penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan menjadi faktor utama yang mendorong harga naik.

Kenaikan ini terjadi setelah Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberi wewenang bagi pemerintahannya untuk mengenakan tarif menyeluruh sebesar 25% terhadap impor dari negara mana pun yang membeli minyak dan bahan bakar cair dari Venezuela. Langkah ini memberikan dampak signifikan mengingat minyak merupakan ekspor utama Venezuela, dengan China sebagai pembeli terbesarnya.

Secara teknikal, menunjukkan potensi pergerakan harga yang masih fluktuatif. Berdasarkan kombinasi analisis candlestick dan indikator Moving Average, analis dari Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, mengidentifikasi terbentuknya tren bearish yang semakin kuat pada WTI. Meskipun demikian, untuk perdagangan hari ini, harga WTI berpotensi naik hingga $70,5 jika momentum bullish dapat dipertahankan. Namun, jika harga gagal mempertahankan kenaikannya dan mengalami reversal, maka ada kemungkinan penurunan harga hingga level $67,5 sebagai target terdekatnya.

Faktor lain yang turut memberikan dorongan pada harga minyak adalah penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan. Data industri menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebesar 4,6 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 21 Maret, lebih besar dari ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan hanya 1 juta barel. Data resmi dari pemerintah AS tentang persediaan minyak mentah akan dirilis pada hari Rabu, yang berpotensi memberikan dampak tambahan pada pergerakan harga minyak.

Selain itu, perkembangan geopolitik juga mempengaruhi harga minyak. Pemerintah Trump telah memperpanjang batas waktu hingga 27 Mei bagi perusahaan energi AS, Chevron, untuk menghentikan operasinya di Venezuela. Jika izin operasional ini dicabut, produksi minyak Venezuela bisa turun sekitar 200.000 barel per hari, yang semakin memperketat pasokan global. Di sisi lain, untuk mengimbangi kenaikan harga minyak, AS telah mencapai kesepakatan dengan Ukraina dan Rusia untuk menghentikan serangan di laut serta target energi, dengan Washington setuju untuk mendorong pencabutan beberapa sanksi terhadap Moskow. Namun, kesepakatan ini masih dipenuhi dengan skeptisisme dari berbagai pihak mengenai kepatuhan masing-masing negara terhadap perjanjian tersebut.

Pemuatan minyak mentah berat Venezuela di pelabuhan utamanya juga mengalami perlambatan setelah pengumuman tarif AS. Dengan Chevron mulai mengurangi armada tanker mereka di Venezuela, ketidakpastian terhadap pasokan semakin meningkat. Tarif 25% yang dikenakan terhadap negara-negara yang membeli minyak dari Venezuela mulai berlaku pada awal April, yang berpotensi mengurangi permintaan terhadap minyak negara tersebut dan memberikan dampak lanjutan pada pasar minyak global.

Secara keseluruhan, pergerakan harga minyak pada hari ini akan sangat bergantung pada respons pasar terhadap kebijakan tarif AS, laporan persediaan minyak mentah AS, serta perkembangan geopolitik global.

Mandar News

See author's posts

Like this:

Like Loading...

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Continue Reading

Previous: Tamil Festival Indonesia 2025 Hadir di Medan: Konser Musik Tamil Terbesar di Indonesia
Next: Dubes Sandeep Dukung Penuh Kerjasama Apollo Hospital Groups dengan Mayapada Healthcare: Perkuat Kolaborasi Demi Mendukung Pelayanan Medis Indonesia

Related Stories

public
  • Sosial Ekobis

Gencatan Senjata India-Pakistan Masih Rentan, Tuduh-Menuduh dan Ancaman Nuklir Mewarnai Ketegangan

Mandar News 14/05/2025
public
  • Sosial Ekobis

Ramai-ramai Worldcoin, Bittime Soroti Pentingnya Literasi di Indonesia

Mandar News 14/05/2025
public
  • Sosial Ekobis

KAI dan Deutsche Bahn Jalin Kolaborasi Strategis Dukung Transformasi Hijau dan Digital Sektor Perkeretaapian Indonesia

Mandar News 14/05/2025
Rumah Snack Homemade
Pengganti Iklan Kosong
IKLAN
IKLAN

OBITUARI

Dinas Perumahan Rakyat Mateng

Awo (50) Bangkit (59) Bawaslu Majene (51) Berita Majene (49) Berita Mamasa (68) Berita Mandar (83) Bupati Majene (40) corona (76) covid 19 (247) DPRD Majene (40) gempa sulbar (48) Indonesia (56) Kebakaran (41) Kodim 1401 majene (96) KPU Majene (103) KPU Mamasa (45) KSP (260) lawan Covid-19 (93) Longsor (43) Mahasiswa (38) majene (1311) Malunda (45) mamasa (447) mamuju (248) mandar (222) Mari Vaksin (61) Moeldoko (79) pemilu (42) Pemilu 2019 (71) Pemilu 2024 (46) pemkab majene (114) pemprov sulbar (62) polda sulbar (129) polewali mandar (50) polman (260) polres majene (363) polres mamasa (62) Presiden (40) Sendana (54) Sosialisasi (48) sulawesi barat (87) sulbar (1328) TMMD (54) Unsulbar (56) Vaksin (41)

  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • facebook
  • twitter
  • instagram.com
  • youtube
  • whatsapp
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.
 

Loading Comments...
 

    %d