
Karena itu, lanjutnya, Badan POM bersama Kementerian/Lembaga (K/L) terkait sudah menggulirkan program lintas sektor terpadu UMKM berdaya saing, termasuk di dalamnya pangan, obat tradisional, dan kosmetik.
“Salah satu kesulitan dari pelaku usaha UMKM ialah mengadakan sendiri teknologi untuk sterilisasi komersil di dalam kaleng, terutama pangan-pangan yang sifatnya spesifik lokal komersil, seperti Gudeg dan Rendang,” ucap Penny.
Ia menjabarkan, tidak semua pelaku usaha mempunyai kemampuan teknologi, belum lagi terbatasnya investasi.
“Pemerintah dalam hal ini harus mempunyai keberpihakan untuk mendorong UMKM pangan ini agar pelaku usaha dapat meningkatkan kapasitas, kemampuan, dan komitmen dalam menjamin keamanan dan mutu produk yang dihasilkan agar bisa diekspor,” tutur Penny.
Workshop yang dihadiri oleh lintas sektor terkait, antara lain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), perguruan tinggi, dan inkubator bisnis pangan UMKM ini dimaksudkan sebagai sarana koordinasi antar instansi untuk merumuskan mekanisme pembinaan dan pengawasan UMKM pangan steril komersial.
Melalui workshop ini, diharapkan peserta mempunyai persepsi yang sama tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan steril komersial, serta dapat memberikan masukan model pembinaan dan pengawasan, khususnya untuk UMKM pangan steril komersial. (rilis BPOM)
Editor: Ilma Amelia