
Majene, mandarnews.com – Petani cabai merah di Lambe-lambe, Desa Bukit Samang, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu 25 Februari 2017 mulai melakukan panen perdana.
Sebagai wujud syukur, petani yang tergabung dalam kelompok tani Sinar Delapan tersebut menggelar pesta panen. Bupati, Fahmi Massiara, Wakil Bupati, Lukman, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Iskandar Muri, Dandim 1401, Letkol Inf. Rahman dan Ketua TP PKK Majene, Fatmawati Fahmi turut hadir.
Panen perdana tersebut dimulai Fahmi Massiara kemudian diikuti seluruh rombongan dan warga sekitar. Mereka tampak antusias memetik cabai yang telah matang atau yang telah berwarna merah.
Setiap cabai yang dipetik kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik. Kemudian hasil panen buah cabai pertama kebun tersebut dikumpul di samping sanggar kelompok tani Sina Delapan yang diketuai Masdar.
Seluruh cabai hasil panen tersebut dibagi secara gratis kepada seluruh rombongan bupati dan warga yang hadir setalah pesta itu selesai. Hal itu dilakukan sebagai wujud syukur para petani.
Menurut Iskandar, Sinar Delapan merupakan satu dari sepuluh kelompok binaan Distanak Majene. Kelompok tani tersebut tersebar di Kecamatan Banggae, Banggae Timur, Pamboang dan Sendana. Setiap kelompok tani menanam cabai di kebun seluas setengah hektar.
“Sembilan kelompok sudah panen. Ini cabai merah varietas balebat. Potensi produksinya berdasarkan referensi yang ada bisa mencapai 10 ton per hektar. Satu pohon bisa mencapai satu sampai dua kilo gram dan satu kilo gram 40 sampai 50 biji,” kata Iskandar Muri.
Cabai merah varietas balebat tersebut bisa dipanen hingga 22 kali. Cabai jenis ini bisa bertahan hingga delapan hari setelah dipetik.
Selain sepuluh kelompok binaan tersebut, ada juga kebun swadaya petani di Kecamatan Malunda. Kebunnya sangat luas yang mencapai tujuh hektar kebun cabai merah.
Distanak sendiri terus melakukan upaya pendampingan kepada kelompok tani sebagai usaha mewujudkan Majene sebagai sentra cabai merah dan bawang merah di Sulbar. (Irwan)