Mamuju, mandarnews.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Prof Zudan Arif Fakrulloh dan Komisis Pemilihan IJmum (KPLJ) Sulbar, di Rumaj Jabatannya Pj Gubernur Sulbar, Selasa (6/6/2023) malam.
Rapat koordinasi itu membahasa sepitar rangkaian Pemilu serentak 2024 mendatang serta membahas sejumlah potensi dari proses demokrasi lima tahunan itu.
Menurut Pj Gubernur Sulbar, saat KPLJ Sulbar perlu melakukan penguatan data pemilih 2024, hal itu agar semua hak konstitusi masayrakat dapat ditampung.
“Diawali dengan menyiapkan data pemilih jadi dengan Dinas Dukcapil juga sudah disampaikan bagaimana tentang data pemilih itu Yang kedua mengantisipasi agar sejak Pileg Pilpres semuanya berjalan dengan kondisi baik,” kata Zudan.
Langkah-langkah Yang harus dilakukan kemudian sampai nanti menghitung item-item di Pilkada Bupati dan Pilkada Gubernur di 2024 adalah terkait proses penganggarannya.
“Ini nanti akan dilanjutkan di tanggal 18 Juni kita akan rapat kerja Zudan.
Sekretaris BNPP itu juga berharap, proses pemilu nanti dapat berjalan lancar, semua masyarakat pun dapat merasakan bagaimana proses demokrasi berjalan.
“Namanya pesta, ya pesta itu harus dijalankan dengan perasaan gembira, tidak boleh ada rasa takut rasa
Zudan.
Dari proses pemilihan nanti, dapat melahirkan pimpinan baik di unsur DPD, DPRD, DPR RI dan Yang sesuai harapan masyarakat.
“Jadi hasilnya nanti adalah aman menggembirakan, menyenangkan dan terpilih calon-calon Yang berkualitas tinggi,”ucap Zudan.
Ketua KPIJ Sulbar, Said Usman Umar mengatakan , rapat kordinasi Yang dilakukan sebagai upaya agar seluruh tahapan dapat berjalan lancar.
“Kami Cukup berterima kasih karena ada respon Yang Cukup bagus dari pak Prof,” ucap Usman.
la menilai, respon pemerintah Provinsi sangat baik apalagi dengan agenda-agenda dan proses tahapan Yang sedang berjalan sangat direspon positif.
“Jadi saya kira Kita sama-sama punya tanggung jawab. Kami sebagai penyelenggara pemilu dan beliau sebagai pemerintah provinsi ini tanggungjawab untuk kolaborasi,” ucapnya.
la menjelaskan, bahwa poin penting dalam pertemuan tersebut adalah bagaimana meminimalisir
persoalan Yang kemungkinan terjadi. (rls)