Kapolda Sulbar, Irjen Pol Verdianto I. Bitticaca.
Mamuju Tengah, mandarnews.com – Pasca konflik lahan yang memakan korban di Mamuju Tengah (Mateng), Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Barat (Sulbar) Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Verdianto I. Bitticaca meminta satuan tugas (satgas) dibentuk.
Hal itu dikatakan Irjen Pol Verdianto dalam pertemuan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Mateng di Topoyo, Selasa (24/1).
“Saya secara khusus hadir di Mamuju Tengah memberikan dorongan. Kiranya Pemkab Mamuju Tengah ada inisiasi membentuk tim satgas penyelesaian sosial konflik yang dipicu oleh sengketa lahan,” jelas Irjen Pol Verdianto.
Usai bertemu Forkopimda Mateng, jenderal bintang dua itu menyebut adanya angin segar satgas anti konflik lahan bakal terbentuk.
Kata Irjen Pol Verdianto, Pemkab Mamuju Tengah akan segera melakukan tindak lanjut sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 42 Tahun 2015 tentang Penanganan Konflik Sosial.
“Nah, tim ini nanti dipimpin langsung oleh Bupati kemudian di dalamnya ada Kapolres, Komandan Kodim, Ketua DPRD, Pertanahan, dan semua stakeholder terkait hingga ke tingkat yang paling bawah sehingga mengurai potensi konfliknya dan mendapatkan solusi,” ujar Irjen Pol Verdianto.
Konflik Lahan di Mateng
Konflik lahan di Kecamatan Budong-budong, Kabupaten Mateng pecah pada 14 Januari 2023 lalu.
Berdasarkan penyelidikan Polda Sulbar, konflik dipicu perebutan lahan sawit seluas 10 hektar antara dua kelompok.
Akibatnya, satu warga tewas dan dua lainnya luka-luka akibat saling serang menggunakan senjata tajam.
Dari konflik tersebut, Polda Sulbar menetapkan 37 orang tersangka.
“Dari tindakan para pelaku, ketigapuluh tujuh orang tersebut patut diduga disangkakan dengan sengaja dan rencana merampas nyawa orang lain dengan Pasal 340 subsider 338 subsider 351 junto 355 KUHP dengan ancaman pidana hukuman mati atau seumur hidup,” kata Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sulbar Kombes Pol Nyoman Artana dikutip dari SulbarExpress. (Sugiarto/Humas Polda Sulbar)
Editor: Ilma Amelia
