![IMG_20210923_140706](https://i0.wp.com/mandarnews.com/wp-content/uploads/2021/09/IMG_20210923_140706.jpg?fit=1024%2C1033&ssl=1)
Rumah korban (TKP) dibalik angkot merah.
Polman, mandarnews.com – Masyarakat Polewali Mandar (Polman) digegerkan dengan penemuan sosok mayat di Lingkungan Tinggas – Tinggas Kelurahan Tinambung, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polman, Rabu (22/9) yang diperkirakan meninggal akibat riwayat penyakit yang diderita.
Saat setelah menerima informasi dari masyarakat Wakil Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tinambung, IPDA Irman Setiawan.,SH.,MH dan Unit Identifikasi Satuan Resor Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Polman mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat, kemudian melanjutkan koordinasi dengan SPKT Polres Polman.
Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Polman tiba di TKP dan selanjutnya membuka pintu kamar korban dan menemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dalam keadaan terbaring di atas tempat tidur rumahnya.
Ipda Irman Setiawan.,SH.,MH mengatakan kronologis kejadian berdasarkan keterangan Saksi II (Muhammad Rifai.,S.IP) bahwa pada hari Rabu (22 September 2021) sekitar 20.30 wita bertempat di lingk. Tinggas tinggas saksi II didatangi oleh Saksi I (Abd.Hamid) dan melakukan koordinasi tentang keberadaan tantenya (korban) yang sudah 2 Minggu tidak diketahui keberadaannya.
Bahkan menurut Kapolsek, semua keluarga sudah dihubungi namun tidak ada yang ketahui keberadaan korban, sehingga saksi I dan saksi II berinisiatif untuk mendatangi rumah korban di temani oleh masyarakat setempat untuk mengecek keberadaan korban dengan cara mengcungkil jendela rumah milik korban dan melihat korban terbaring di atas tempat tidur dengan kondisi meninggal dunia.
“Kemudian saksi I dan saksi II serta warga lainnya mendobrak pintu yang terkunci dari dalam rumah korban dan masuk ke dalam rumah memastikan keadaan korban dan dipastikan korban meninggal dunia,” ujar Kapolsek.
Berdasarkan keterangan pihak dari Puskesmas melalui Kapolsek, setelah diperiksa bahwa korban diperkirakan meninggal sejak 15 hari sampai dengan 20 hari, serta tidak dapat dilakukan identifikasi karena mayat sudah mengalami dekomposisi.
Namun uniknya, korban yang diperkirakan telah meninggal dunia sekira 15 hari lebih tidak menimbulkan aroma yang tidak enak.
Salah satu warga enggan disebut namanya, yang melayat ke rumah korban mengatakan, jenazah sama sekali tidak menimbulkan aroma yang tidak enak.
Ia mengaku, meski korban diperkirakan telah meninggal belasan hari namun tidak menimbulkan bau yang tidak enak.
“Selama ini korban memang terkenal rajin beribadah dan terkenal baik berinteraksi dengan warga sini,” tutup warga.
Inisial D (perempuan) nama korban, diperkirakan berusia sekitar 60 tahun lebih, pensiunan pegawai dan sudah haji.
Selama ini korban tinggal sendiri, tidak memiliki anak dan sudah lama cerai dengan suaminya.
Jenazah almarhum telah dimakamkan di pekuburuan islam setempat. (Mutawakkir Saputra)