Posko persinggahan pengungsi korban gempa dan tsunami di Prapatan menuju kantor Telkom Majene
Majene – Tim relawan berinisiatif membuka posko persinggahan dan donor darah untuk korban gempa dan tsunami Palu. Posko beroperasi selama 24 jam mulai kemarin, Selasa 02 Oktober 2018.
Kabupaten Majene menjadi salah satu wilayah yang akan dilalui arus pengungsi korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah. Salah satu komunitas di kabupaten ini, Relawan Siaga 86 dan Literasi, mencermati kondisi pengungsi lelah dalam perjalanan. Sehingga mereka membuka posko yang bisa disinggahi pengungsi sambil beristirahat.
Ketua relawan Siaga 86, Aslan Sidang menjelaskan, diperkirakan sekitar 26.000 pengungsi yang akan berangkat meninggalkan kota Palu, Sigi, dan Donggala. Sehingga dibutuhkan kepedulian kita warga Majene yang dilintasi untuk memberikan mereka tumpangan.
Hingga tadi malam, sudah lebih dari 1000 pengungsi yang telah beristirahat di posko persinggahan relawan Posko persinggahan yang teletak di jalan Jenderal Sudirman itu, tepatnya di prapatan menuju kantor Telkom Majene.
Relawan Siaga 86 ini meminta dukungan warga Majene yang peduli untuk menyumbangkan berbagai keperluan yang dibutuhkan pengungsi yang singgah di Posko Persinggahan. Keperluan yang dibutuhkan diantaranya : pampers untuk anakanak, makanan dan minuman serta pakaian. Penyumbang bisa langsung mengantarkan donasinya langung ke Posko atau meminta dijemput anggota relawan.
“Sampai saat ini kami masih kekurangan stok makanan berat Nasi kopi dan sebagainya sebab makanan yang kami sediakan belum mencukupi karena jumlah pengungsi yang singgah cukup banyak,” pungkas Aslan Sidang.
Rencananya, Relawan Siaga 86 dan Literasi ini akan membuka posko tempat beristirahat pengungsi korban bencana gempa dan tsunami Sulteng ini hingga tanggal 05 Oktober 2018.
Reporter : Ichie