Wisatawan tengah berfoto dalam konsep nomadic tourism. Sumber foto: kemenpar.go.id
Jakarta, mandarnews.com -Sejumlah pengusaha travel agen asal China jadi sasaran promosi konsep kemping mewah khas “nomadic tourism” yang ditawarkan The Canopi Bintan di Kepulauan Riau (Kepri).
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Vinsensius Jemadu mengaku optimistis promosi yang dilakukan langsung kepada para pelaku industri tersebut sangat efektif, terlebih China memiliki segmen yang beragam termasuk pasar yang diyakini sangat berkualitas.
“Pasti pasarnya bagus. Kalau kita mau ‘high-end’ market atau pasar kelas satu, yang bisa cepat ya nomadic tourism seperti The Canopi Bintan,” katanya, Kamis (30/5/2019).
VJ sapaan akrab Vinsensius Jemadu mengatakan, The Canopi sendiri merupakan bentuk bisnis “nomadic tourism” yang banyak diminati investor karena karakter bisnisnya yang murah.
“Terlebih operasional terbilang cepat dan cepat kembali modal sesuai dengan karakter pasar potensial yang disasar yaitu para wisatawan,” tutur VJ.
Ia menerangkan bahwa Mongolia pernah masuk top 10 UNWTO The World’s Fastest Growing Tourist Destinations karena konsep Nomadic Tourism.
“Indonesia juga bisa seperti itu karena karakter bisnisnya murah, cepat operasional, dan cepat kembali modal. Sangat pas dengan karakter pasar potensial seperti milenial asal China,” tukas VJ.
Fasilitas yang ditawarkan The Canopi juga terbilang lengkap dengan keindahan alam yang menjadi daya tarik utama di tempat itu. Para tamu yang datang bisa menikmatinya dengan berbagai cara mulai dari olahraga air seperti jet ski, bumper boat, jetovater, dan flying water jet bike.
“Tidak hanya itu, ada juga hutan bakau pribadi yang bisa dijelajahi dengan perahu kayak, baik di waktu siang ataupun malam. Ada juga fasilitas wahana ATV dan hiking yang ideal untuk menjelajahi Bintan,” beber VJ.
Konsep “nomadic tourism” yang ditawarkan The Canopi Bintan terletak di kawasan Pariwisata, Teluk Sebong Lagoi, dengan amenitas baru berupa 100 tenda bertema safari serta memiliki teras taman pribadi. Lokasi tepatnya hanya berjarak satu jam dari Singapura. (rilis Kemenpar)
Editor : Ilma Amelia