Pengambilan vaksin dengan cara memasukkan jarum suntik ke dalam vial vaksin.
Majene, mandarnews.com – Pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Majene sebagai upaya memotong mata rantai penyebaran penularan Covid-19 kini mulai menyasar Aparatur Sipil Negera (ASN).
Menurut Kepala Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Dinas Kesehatan Kabupaten Majene Nur Ekawati, pemberian vaksin sesuai dengan struktur sasaran.
“Pemberian vaksin dimulai dari tenaga kesehatan, pemberi pelayanan publik mulai dari keamanan, ASN, tenaga pendidik lalu dilanjutkan kepada masyarakat umum serta masyarakat rentan seperti lansia (lanjut usia),” jelas Nur saat ditemui Jumat (26/3).
Setelah selesainya vaksinasi terhadap pemberi pelayanan publik kategori keamanan, kata Nur, kini vaksinasi menyasar ASN sebagai kategori kedua yang menerima vaksin dalam pemberi pelayanan publik.
Nur menyampaikan, vaksin pada Rabu (24/3) telah tiba di Majene. Jumlah dosis vaksin yang baru diterima Dinkes Majene dari Dinkes Sulawesi Barat (Sulbar) sebanyak 4.600 dosis dengan total sasaran sebanyak 2.300 orang.
“Prioritasnya masih pemberi pelayanan publik kategori aparat keamanan tapi sudah mau selesai, tinggal kemudian dilanjutkan pemberian vaksin terhadap ASN di seluruh instansi pemerintah Kabupaten Majene, mulai dari kota hingga kecamatan,”ujar Nur.
Ia pun menambahkan jika vaksin yang diterima pada Rabu telah didistribusikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Majene.
“Kemarin sudah didistribusikan ke empat Puskesmas dalam kota, hari ini telah didistribusikan ke tujuh Puskesmas di luar kota,” ucap Nur.
Ia menuturkan, dosis vaksin yang diterima pada Rabu kemarin belum cukup untuk mengakomodasi sasaran ASN mengingat jumlah sasaran ASN yang akan divaksin sebanyak 1.792 orang. Itupun terhitung untuk ASN dalam kota, belum masuk ASN yang ada di kecamatan.
Jumlah vaksin yang ada saat ini, lanjutnya, sesuai dengan yang didistribusikan oleh Dinkes Sulbar.
“Kalau jumlah dosis vaksin itu sudah ada pembagiannya, jumlah yang diterima sesuai dengan jumlah penduduk daerah. Sehingga semakin banyak jumlah penduduk maka semakin banyak dosis vaksin diterima. Dinkes Sulbar pun terbatas yang diperoleh,” sebut Nur.
Makanya, setelah memperoleh vaksin dari Dinkes Sulbar langsung didistribusikan ke Puskesmas yang ada karena pihaknya tidak mau ada hambatan pelaksanaan vaksinasi karena tidak adanya vaksin. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia