
Umar, ayah dari Marisa, salah satu bayi berusia 3 bulan lebih yang menjalani operasi bibir sumbing mengaku sangat senang, bersyukur, dan merasa sangat dibantu dengan adanya operasi tersebut.
Umar menceritakan, Marisa sendiri mengalami bibir sumbing sejak lahir. Namun, tidak seperti cacat bibir pada umumnya yang dialami oleh bayi atau anak, karena Marissa hanya mengalami cacat bibir sedikit saja.
“Meskipun sedikit, namanya operasi harus melalui prosedur yang baik karena namanya operasi itu tidak mudah. Namanya anak-anak, sensitif. Luka sedikit atau salah sedikit saja risikonya tinggi,” beber Umar.
Ia sangat berterima kasih dan bersyukur kepada Smile Train karena telah memberikan kesempatan kepada Marisa untuk melakukan operasi, Jadi, Marisa bisa seperti anak-anak normal lainnya dan terlihat baik.
Salah seorang dokter yang melakukan operasi, Dr. Yantoko, spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetika selaku salah satu dokter kemitraan dari Smile Train mengaku, tidak ada kendala yang begitu berat dalam menjalankan operasi tersebut karena semua perlengkapan yang masih kurang merupakan perlengkapan dari Jakarta yang dibawa langsung ke Majene dengan standar terbaik.
“Hanya saja, untuk melakukan operasi pada bayi, apalagi bayi yang masih berusia minimal itu memerlukan kehati-hatian sekali. Karena berbeda dengan orang dewasa, risiko terhadap bayi dalam melakukan operasi itu lebih tinggi, seperti salah satu contohnya itu pemilihan obat bius. Kita harus memilih obat bius yang betul-betul aman karena oksigen pada bayi sangat minim,” tutup dokter Yantoko. (Putra)
Editor: Ilma Amelia