“Genangan air sejak kemarin, tetapi ketinggiannya belum seberapa. Nanti setelah malam, air mulai masuk menggenangi rumah dengan ketinggian sekitar 40 cm lebih,” ucap Nasaha.
Ia berharap, pemerintah segera mencarikan solusi terkait masalah tersebut, memperbaiki drainase, dan mengeruk sampah yang ada sehingga air tidak meluap kembali dan bisa berjalan lancar.
Rily, salah satu warga yang terendam rumahnya di Perumahan Lino Maloga mengucapkan, setiap saat harus menimba air di dalam rumah karena ketinggiannya mencapai 50 cm lebih.
Salah satu penyebab, lanjutnya, sehingga rumahnya juga tergenangi air karena menggunakan konsep lama, yaitu tidak menimbun sebelum membangun rumah, ditambah drainase di samping dan depan rumah yang buruk.
“Ini hujan mulai kemarin. Drainase buruk, tambah sampah plastik menyumbat, air dari gunung terus mengalir ke sini, bagaimana tidak banjir,” sebut Rily.
Ia juga berharap, pemerintah segera melakukan pengoptimalan drainase sehingga warga tidak menjadi korban banjir lagi.
Genangan air sendiri mulai berkurang di sejumlah titik banjir di Majene. Namun, hujan masih memungkinkan turun sesuai dengan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Barat (Sulbar). (Putra)
Editor: Ilma Amelia