
Kondisi lapangan upacara bendera SD 18 dan SD 30 Deteng-Deteng
Majene, mandarnews.com – Akibat hujan yang terus terjadi beberapa hari belakangan dengan intensitas yang cukup tinggi, dua Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Majene tidak melaksanakan upacara bendera karena genangan air yang masih cukup tinggi, Senin (13/1/2020).
Dua sekolah adalah SDN 8 Deteng-Deteng dan SDN 30 Deteng-Deteng Kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae.
Genangan air yang terlihat di lapangan dan beberapa sudut sekolah di perkirakan mencapai tinggi sekitar 15-20 cm.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 18 Deteng-Deteng, Sukiman, S. Pd menyampaikan, sebelum genangan air surut dan bisa mengalir, ketinggian air mencapai sekitar 30 cm dan memasuki dua kelas, yakni Kelas I dan Kelas II.
Sukiman menjelaskan, genangan air terjadi sejak Sabtu sore yang disebabkan selokan di belakang sekolah tidak berfungsi karena ditimbun oleh salah satu warga guna dijadikan jalan beroperasinya mobil pengangkut material bangunan untuk sementara.
“Jadi, kami bersama guru – guru dan staf menggali timbunan tersebut sehingga selokan sudah sejak tadi pagi lancar kembali. Meskipun masih ada beberapa genangan air, tetapi tidak terlalu tinggi,” ucap Sukiman.
Akibatnya, siswa pun diliburkan upacara bendera karena tidak memungkinkan untuk dilaksanakan. Selain kotor serta sepatu siswa basah, juga dikhawatirkan siswa terpeleset sebab permukaan tanah licin karena air lama tergenang.
“Yang libur hanya upacara bendera. Lainnya berjalan normal, seperti proses belajar mengajar,” ujar Sukiman.
SDN 18 dan SDN 30 Deteng-Deteng adalah dua SD yang berada satu lokasi, satu lapangan, satu halaman dan pembatas, hanya saja Kepala Sekolah, guru, staf, kantor, kelas, dan siswa berbeda. (Putra)
Editor: Ilma Amelia