Lebih dari 100-an orang memenuhi badan jalan poros jalan lintas barat (Jalinbar) Trans Sulawesi di Desa Salutambung. Mereka meminta Gubernur Sulbar datang ke lokasi aksi dan memenuhi janjinya.
Sebuah spanduk bertuliskan ‘Pak Gubernur Bohongi Masyarakat Ulumanda’ dibentangkan di tengah jalan oleh ratusan orang. Banyaknya massa memenuhi badan jalan, sehingga Jalinbar mengalami kemacetan.
Kondisi ini memaksa polisi mengalihkan arus lali lintas ke lorong sempit di dalam pasar Desa Salutambung.
Aksi massa turun ke jalan di Salutambung Kecamatan Ulumanda ini dilakukan sebagai bentuk tagihan ata janji Gubernur Sulbar kepada masyarakat Ulumanda, yakni perbaikan infrastruktur jalan dari Tabojo Desa Salutambung Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene ke Aralle Kabupaten Mamasa.
Peserta aksi terdiri dari Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Mahasiswa, dan organisasi Lembaga Pemerhati Lintas Masyarakat Ulumanda(LPLMU).
Koordinator Lapangan (Korlap), Safaat menyebutkan tujuan aksi adalah menyikapi ketidakpastian janji Gubernur Sulbar tentang pembangunan jalan poros Salatambung (Taboyo) ke Aralle.
"Aksi ini kami akan terus lakukan sampai Pak Gubernur Provinsi Sulawesi Barat datang ke lokasi menemui kami," jelasnya kepada Mandar News, di tengah berlangsungnya aksi, Ahad 28 Oktober.
Tokoh masyarakat Ulumanda Hamma Saleh mengatakan, sudah 3 kali Pak Gubernur menginjak tanah Ulumanda, tapi hanya janji-janji yang diberikan.
"Sampai saat ini janji tersebut belum juga terealiasasi, makanya kami menagih janji perbaikan poros Tabojo ke Aralle," kata Hamma Saleh.
Secara berganti mereka berorasi. Sambil meneriakkan tuntutan agar Gubernur Sulbar menepati janjinya, mereka juga membakar ban bekas di tengah jalan.
Bahkan sebuah mobil Izusu Panther Plat merah milik Pemprov . Sulbar dengan nomor polisi (Nopol) DC 215 yang bermaksud melintas saat demo berlansung disandera dan dijadikan panggungorasi. Mobil ini juga dijadikan sebagai penghalang jalan setelah semua penumpangnya keluar dari mobil.
Sebuah mobil Avansa yang diduga plat hitam Nopol DC 515 MA, juga disandera untuk di jadikan penutup jalan. Mereka para pendemo menduga mobil ini aslinya berplat merah tapi kemudian diganti ke plat hitam.
Aksi kejar-kejaran sempat terjadi antara pendemo dan sebuah mobil berpelat merah. Mobil pelat merah ini, bermaksud menerobos pendemo untuk menuju arah Majene tapi kemudian berbalik arah menuju Mamuju setelah pendemo berusaha mencegah dan mengejarnya. Mobil tersebut berhasil lolos dari kepungan dan cegatan massa.
Pendemo mengancam tidak akan meninggalkan lokasi sebelum Gubernur Sulbar menemui mereka. Mereka terpaksa menggelar salat wajib berjamaah di atas badan jalan poros Jalinbar Trans Sulawesi, tepatnya di depan pasar Salutambung, Desa Salutambung, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene.
Hingga berita ini dibuat aksi menuntut janji Gubernur atas perbaikan jalan poros Salutambung Aralle masih berlangsung, sambil melakukan sweeping mencari mobil dan pejabat Pemprov Sulbar.
Perbaikan jalan Poros Saluambung Aralle merupakan kebutuhan yang sangat mendesak bagi warga Ulumanda terutama yang tinggal di pegunungan. Dengan kondisi jalan yang rusak berat kini, mereka kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok bahkan kesulitan menjual hasil kebun sehingga mengancam perekonomian di wilayah itu.
Kondisi dan kebutuhan warga Ulumanda itu sudah berulang kali disampaikan. Komisi II DPRD Majene juga pernah menyampaikan langsung ke Gubernur Sulbar. Beberapa hari lalu, Camat bersama seluruh kepala Desa dan BPD se-Kecamatan Ulumanda juga telah menyampaikan hal ini kepada Ketua DPRD Sulbar. (busriadi)