Ribuan demonstran memadati depan Gedung DPRD Majene menyampaikan sejumlah tuntutan.
Majene, mandarnews.com – Ribuan demonstran yang terdiri dari berbagai lembaga dan universitas di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, memadati depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kamis (1/9) sekira pukul 14:45 Wita.
Para demonstran yang mengatasnamakan Solidaritas Perjuangan Mahasiswa Majene (SPMM) memadati depan kantor DPRD Majene untuk menyampaikan penolakan keras terkait rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Jenderal Lapangan Muh. Ilham Rahmat menyampaikan, ada beberapa tuntutan yang dilayangkan pada aksi ini.
“Pertama adalah tuntutan terkait penolakan rencana kenaikan harga BBM di Indonesia,” ujar Ilham.
Mereka bersikeras agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM karena menurutnya, ketika harga BBM dinaikkan akan berdampak pada biaya pendistribusian barang, dan ketika itu naik maka secara tidak langsung harga barang-barang akan mengalami kenaikan.
Selain penolakan keras terhadap rencana kenaikan harga BBM, para massa aksi juga membawa tuntutan lain seperti penolakan terhadap Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), dan mencabut Omnibus Law.
Tidak hanya itu, para demonstran juga menyampaikan isu turunan yang ada di daerah Majene, seperti menyelesaikan bantuan korban gempa yang sampai saat ini belum ada solusinya, mempermudah nelayan mendapatkan BBM subsidi, melakukan evaluasi dan pengawasan agar terciptanya pendidikan yang unggul di Majene, menciptakan sarana dan prasarana pendidikan sebagai implementasi Kota Pendidikan, merenovasi tempat pelelangan ikan di Majene, serta penambahan unit pemadam kebakaran (Damkar).
Saat aksi, terlihat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Presiden Mahasiswa tiap kampus secara bergantian melakukan orasi di panggung orasi, yakni sebuah mobil pikap yang disediakan khsus.
Massa aksi juga melakukan pembakaran ban mobil bekas di depan Kantor DPRD Majene dan menuntut agar segera dipertemukan dengan anggota dewan.
Seperti diketahui sebelumnya, isu-isu terkait akan naiknya harga BBM pada 1 September 2022 terus diberitakan oleh berbagai media nasional dengan rencana kenaikan harga sebagai berikut: Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) seharga Rp7.650 per liter saat ini direncanakan menjadi Rp10.000 per liter. Pertamax dari Rp.12.500 per liter direncanakan menjadi Rp16.000 per liter, dan harga solar dari sebelumnya Rp5.150 per liter direncanakan menjadi Rp.7.200 per liter.
Namun, hingga saat ini belum ada penyampaian secara resmi dari pemerintah terkait pemberlakuan kenaikan harga BBM di Indonesia. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia