Pelajar MTs Al-Qalam Teppo mengikuti proses pembelajaran di dalam ruang kelas darurat yang terdiri dari bambu, terpal, serta papan.
Majene, mandarnews.com – Salah satu sekolah swasta yang ada di Lingkungan Teppo, Kelurahan Baru, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Qalam Teppo terpaksa harus membuat kelas darurat berbahan dasar dari bambu dan terpal.
Hal ini dilakukan karena kapasitas ruang belajar yang ada di sekolah swasta tersebut tidak memadai dengan banyaknya murid yang ada. Ditambah dengan melonjaknya jumlah pelajar yang melakukan pengembalian formulir pada pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023-2024, yakni sebanyak 75 orang.
Kepala MTs Al-Qalam Teppo Umar mengatakan, pendirian kelas darurat dilakukan sejak 2021. Hal ini terpaksa dilaksanakan karena ruang belajar tidak memadai jika dibandingkan dengan jumlah pelajar yang ada. Sehingga, pihak sekolah dibantu swadaya masyarakat setempat berinisiatif membuat kelas darurat.
“Awalnya, saat itu yang dibangun adalah rumah baca tapi sekaligus menjadi kelas darurat hingga terus difungsikan sampai saat ini,” ujar Umar saat dikonfirmasi, Senin (31/7).
Lebih jauh Umar menjelaskan, adapun total ruang kelas standar yang ada di sekolahnya saat ini sebanyak 4 ruang kelas. Sementara total ruang kelas untuk menampung 207 siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut sebanyak 9 ruang kelas.
“Memang sangat terbatas. Selain memang kita dirikan kelas darurat untuk siswa-siswi, kami juga terpaksa menjadikan musala sebagai ruang belajar serta membagi dua salah satu kelas dengan sekat sehingga bisa menjadi dua ruang belajar,” jelas Umar.
Sebenarnya, lanjutnya, kondisi seperti ini terjadi sejak tahun 2012 di MTs Al-Qalam, dimana memang ada beberapa kelas darurat.
“Tapi, berkat bantuan dari yayasan, swadaya, serta bantuan yang ada kita kolaborasi hingga bisa membangun beberapa kelas. Barulah akhir-akhir tahun ini kita kembali membuat kelas darurat karena banyaknya siswa-siswi dan adanya peningkatan secara signifikan yang masuk sekolah di MTs Al-Qalam,” ucap Umar.
Ia pun bersyukur karena terus terjadi peningkatan PPDB tiap tahunnya secara signifikan. Di awal berdirinya, sekolah swasta ini hanya memiliki 17 hingga 18 siswa saja, sementara saat ini sudah mencapai 200 orang lebih.
Meski bersyukur terjadi peningkatan PPDB tiap tahun, Umar tetap berharap ada bantuan dari pemerintah, khususnya untuk pemenuhan ruang kelas sehingga siswa-siswi yang ada dapat merasa nyaman dan aman dalam belajar.
(Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia