Kasat Lantas Polres Majene AKP Muhammad Irwan saat press release.
Majene, mandarnews.com – Operasi Patuh Marano 2023 yang berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 10 sampai dengan 23 Juli 2023 telah selesai.
Dari hasil operasi yang dilakukan oleh Kepolisian Resor (Polres) Majene, Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Irwan mengatakan, total tilang yang diberikan kepada pengendara yang melanggar adalah sebanyak 118.
“Sementara total teguran yang diberikan selama pelaksanaan operasi adalah sebanyak 300 kali teguran,” ujar AKP Muhammad Irwan saat rilis pers, Senin (31/7).
Menurut AKP Muhammad Irwan, angka pelanggaran didominasi dilakukan oleh swasta dan mahasiswa atau pelajar.
Pelanggaran yang dilakukan oleh profesi swasta sebanyak 53 orang, pelajar atau mahasiswa 42 orang, pengemudi 5 orang, lain-lain 14 orang, serta pegawai negeri sipil 4 orang.
“Pelanggaran yang dilakukan cukup bervariasi seperti penggunaan knalpot racing, tidak menggunakan plat nomor, spion, serta helm.
Bahkan yang dibonceng biasanya tidak menggunakan helm padahal ini sangat penting, karena biasanya jika terjadi laka, yang di belakang mengalami hal cukup fatal,” tandas AKP Muhammad Irwan.
Sementara dari data perbandingan operasi Marano tahun 2022 dan 2023 terjadi penurunan angka tilang. Untuk tahun 2022 sebanyak 379, sementara tahun 2023 sebanyak 118 atau mengalami penurunan sekitar 261 perkara.
“Hal ini berbanding terbalik dengan perbandingan angka teguran pada tahun 2022 dan 2023. Teguran pada 2022 sebanyak 38 dan pada tahun 2023 sebanyak 300 atau naik sebanyak 262 perkara,” sebut AKP Muhammad Irwan.
Ia berharap, dengan adanya operasi Marano, kesadaran masyarakat, khususnya warga Majene terus meningkat saat berkendara, mematuhi peraturan berlalulintas sehingga dapat meminimalisir angka kecelakaan ataupun korban. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia