
Para guru di SDN 28 Tamo berfoto bersama seusai penutupan pesantren kilat, Jumat (23/3/2024).
Majene, mandarnews.com – Pendidikan keagamaan di sekolah dasar sangat terbatas. Padahal dalam pembentukan karakter, pengetahuan keagamaan tentu sangat berperan.
Pendidik di SDN No. 28 Tamo menyadari kebutuhan pendidikan keagamaan perlu ditambah. Sehingga bulan Ramadan dijadikan sebagai momen yang tepat. Sekolah ini mengadakan pesantren kilat.
Pesantren kilat yang digelar di gedung SD Negeri No.28 Tamo. Pesantren kilat berlangsung selama tiga hari, mulai Rabu (20/3) hingga Jumat (22/3).
“Tujuan dari kegiatan pesantren kilat tersebut adalah untuk membentuk karakter dan menambah pengetahuan siswa khususnya pengetahuan agama, agar kelak para siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, mengingat pelajaran pendidikan agama di sekolah dasar sangat terbatas,” kata Hj. Nurhayati, SPd. MM, Kepala sekolah SDN 28 Tamo, yang ditemui saat penutupan pesantren kilat, Jumat (23/3).
Pesertanya terdiri dari murid kelas empat, lima dan enam. Materinya terkait seperti cara salat, sah dan batalnya puasa, dan tadarrusan serta lomba keagamaan.
Jasmi, SPd., MM yang belum genap setahun mengabdi di SDN 28 Tamo tapi dipercaya sebagai ketua panitia dalam kegiatan ini. Ia berharap kegiatan ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan agama bagi anak didiknya.
Kegiatan ini ditutup pada hari Jumat (22/3) oleh kepala SD Negeri No.28 Tamo dihadiri ketua RW 05 Tamo, komite sekolah, para guru dan mahasiswa Universitas Terbuka, Universitas Negeri Makassar dan Universitas Sulawesi Barat yang saat ini mengikuti Program Profesi Guru serta Program Kampus Mengajar Angkatan ke VII.
Pada momentum penutupan dilakukan penyerahan hadiah-hadiah kepada pemenang dalam lomba salat berjamaah, lomba baca surah pendek, lomba adzan dan lomba wudhu. Siswa kelas VIB menjadi juara umum dalam lomba pesantren kilat SDN 28 tahun 2024.
Pesantren kilat Ramadan sudah menjadi kegiatan rutin setiap tahun dan memang masuk dalam kalender pendidikan karena kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan keagamaan. (Jufri)