
Proses evakuasi akibat gempa di Mamuju, Jumat (15/1). Sumber : DetikNews
Mamuju, mandarnews.com – Sejauh ini, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Sulawesi Barat mencatat sudah ada sekitar 27 orang meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Kab. Majene dengan magnitudo 5,9 (Kamis 14/1) dan 6,2 (Jumat 15/1).
Kepala pelaksana BPBD Sulbar mewakili Gubernur, Darno Majid menyampaikan, jika total yang meninggal di Sulbar akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang disebabkan oleh gempa adalah sekitar 27 orang.
“18 orang yang meninggal untuk di wilayah Mamuju dan 9 orang untuk di wilayah Majene sebagai daerah pusat gempa,” ucapnya.
Sementara, untuk kerusakan bangunan yang tercatat saat ini untuk di Mamuju sudah ada 10 unit yang tercatat rata dengan tanah, rusak berat dua unit dan ratusan alami rusak ringan.
Saat ini ujar Darno, pihaknya terus melakukan proses upaya evakuasi dan pendataan akibat dari bencana Gempa bumi. Serta telah menerjunkan 4 alat excavator.
“Bahkan untuk gedung Gubernur Sulbar itu mengalami rusak parah, hampir setengah bagian bangunan sudah ambruk, sementara bagian belakang retak – retak,” tambahnya.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan hati – hati serta saat melakukan pengungsian untuk tidak ke pegunungan yang dapat berakibat terjadi longsor.
“Kita terus berupaya untuk memberikan edukasi masyarakat agar tetap hati – hati mencari tempat pengungsian di pegunungan, apalagi dikhawatirkan terjadi gempa susulan, yang bisa saja memberikan dampak lain seperti tanah longsor,” tegasnya.
Kepala pelaksana BPBD ini menyampaikan, jika Stadion Manakarra Mamuju sangat baik dan aman untuk saat ini ditempati pengungsian.
“Alhamdulillah sejauh ini untuk Sulbar hanya dua kabupaten yang mengalami dampak besar akibat bencana ini, yakni Majene dan Mamuju, sementara untuk Polewali Mandar, Mamuju Utara dan Mamuju Tengah sejauh ini masih aman,” tutupnya.
Reporter : Putra