Kepala Diskoperindag Mamasa,, Yahyadin Karim (duduk) dan Kabid Perdagangan (berdiri).
MAMASA,- Dinas Koperasirasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kab. Mamasa akan mengupayakan operasi terpadu menyusul melonjaknya harga tabung gas elpiji 3 kilo gram (Gas Melon). Harga pertabung mencapai Rp 25.000 – 26.000 di Kabupaten Mamasa.
Kepala Diskoperindag Mamasa, Yahyadin Karim saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini menyampaikan, soal gas sebelumnya ditangani Dinas Pertambangan dan ESDM namun setelah dilebur dan ditarik ke Provinsi sesuai aturan maka koordinasi akan dilakukan terlebih dahulu ke Diskoperindag Provinsi Sulbar untuk mengetahui kewenangan dinas dalam hal itu serta membangun komunikasi ke Dinas Pertambangan dan ESDM Provinsi untuk menyikapi bersama-sama masalah yang terjadi.
Ia berjanji, akan mengupayakan operasi terpadu sebab masalah minyak dan gas juga bagian sentral dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.
Lanjut Kadis, pihaknya akan melakukan konfirmasi ke agen gas dan distributor dari Pertamina guna mendalami kendala yang ada.
“Faktor penyebab kelangkaan memang perlu dipelajari secara serius dan harga eceran yang melonjak juga perlu diantisipasi sebab dalam perdagangan juga ditentukan harga eceran tertinggi (HET) jadi tidak semena-mena,” paparnya.
Katanya, sebelumnya memang belum dilakukan komunikasi ke tiap agen tabung gas dan biasanya untuk legalitas agen diberikan instansi terkait di tiap daerah agar terhubung setiap koordinasi yang diperlukan. Prinsipnya, khusus Diskoperindag Mamasa akan melakukan pemantauan di lapangan.
Sedangkan Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Mamasa, Dandang juga menyampaikan, pihaknya akan membangun kerjasama ke Dinas Pertambangan dan ESDM Provinsi Sulbar agar pengawasan dilakukan bersama-sama.(Hapri/)