Foto bersamaWabup Majene Lukman (kedua dari kanan), Sekretaris Distanakbun, beserta Kepala Bidang Penyuluhan dan Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluhan Distanakbun serta dua Kepala Desa yang dilibatkan dengan program ini, yakni Desa Lalattedong dan Totolisi Sendana.
Majene, mandarnews.com – Sosialisasi Sekaligus launching Pusat Informasi Pertanian Melalui Pos Penyuluhan Desa Berbasis Masyarakat (Pusintan Via Posluhdes Berbakat) dihadiri Wakil Bupati Majene, H. lukman. diruang pertemuan kantor BPP Kecamatan Sendana Senin (30/07)
Leader project Hj. Maslian, SP (kasi. Metode dan Informasi Penyuluhan di Distanakbun Majene) yang mengangkat masalah pembentukan Posluhdes di Kab. Majene.
Proyek ini menyangkut masalah pembentukan Posluhdes di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat dengan mengambil loku di Kecamatan Sendana melibatkan dua Desa yakni Desa Lalattedong dan Desa Totolisi Sendana.
Sesuai UU Nomor 16 Tahun 2006 pasal 16 bahwa Posluhdes sebagai unit kerja non struktural, dibentuk dan dikelola secara partisipatif. Adanya posluhdes dapat sebagai wadah penyuluh PNS, penyuluh swasta dan swadaya serta pelaku utama serta pelaku usaha dipedesaan sebagai tempat diskusi, merencanakan, melaksanakan dan memantau kegiatan penyuluhan di Desa atau Kelurahan.
Lukman yang menghadiri kegiatan sosialisasi dan sekaligus launching ini berharap agar para penyuluh benar-benar memanfaatkan Posluhdes untuk mengakses Informasi pusat lalu kemudian di aplikasikan kepada masyarakat petani.
Lukman juga berharap kepada para penyuluh, agar setiap saat memberikan penyuluhan kepada para petani, jangan sampai karena alasan kemarau para penyuluh berhenti memberi penyuluhan.
Dan berharap di musim kemarau ini, para penyuluh bisa berinisiatif, untuk mencari solusi tanaman apa yang cocok di tanam oleh para petani, tentunya setiap saat memberi penyuluhan dan memberi solusi agar para petani bisa panen secara maksimal.
Sinkronisasi antara petani dan penyuluh sehingga semua kegiatan berjalan sesuai yang diinginkan juga sangat diharapkan.
“Karena tanpa petani penyuluh pertanian tidak ada apa apanya,” tegas Lukman.
Sementara Kepala Bidang Penyuluhan Distanakbun, Aisya Noor menjelaskan, tujuan Posluhdes ini untuk menginventaris permasalahan dan solusi tanaman para petani. Hanya saja, kata dia, Posluhdes ini penyuluhnya adalah penyuluh-penyuluh swasta dan unit kerjanya dikelola oleh non PNS, namun dibawah binaan PPL setempat.
Hal senada juga disampaikan Kepala Seksi Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan, Hj Maslian, SP.,yang juga leader project. Dia menambahkan bahwa, dilaunchingnya Posluhdes ini, agar para penyuluh dan petani selalu bersinergi dengan baik.
Sedangkan Kepala Desa Lalattedong, Ridwan Maruseng saat ditemui di kantornya, siang tadi Selasa (31/07) mengharapkan dengan dilaunchingnya Posluhdes tersebut ia berharap agar unit kerja yang ada benar-benar dimaksimalkan, serta para penyuluhnya benar-benar aktif.
“Kami sebagai Pemerintah Desa tentu sangat berharap unit Kerja serta kinerja para penyuluh benar-benar membantu para Petani, jangan sampai pos penyuluhan Desa tersebut hanya formalitas,” tutup Ridwan. (Haslan)