Sinar matahari pagi itu menambah kebahagiaan masyarakat desa. mereka berkumpul bersama keluarga, kerabat serta tetangga. puluhan stand kuliner berjejer, pada acara sukuran dan do’a bersama, di pemukiman warga. yang berada di tepi pantai Desa Balombong, Kecamatan Pamboang.
Berbagai macam makanan tersaji di stand-stand, dari sup, ketupat hingga bubur kacang ijo. suasana silaturahmi antara warga begitu terlihat, mereka menikmati hidangan sambil meluapkan kebahagiaan mereka, setelah do’a bersama selesai.
Terlihat juga puluhan perahu sandeq di samping dan di belakang rumah warga, yang hanya beberapa meter dari pantai. serta rimbun pohon kelapa dan pepohonan terterpa angin sepoi-sepoi menambah sejuknya pagi menjelang siang di pantai balombong.
Minggu 21 Februari, ya mereka mengadakan Sukuran di sertai do’a bersama, atas keselamatan nelayan melawan arus dan besarnya ombak, yang setiap saat mengancam nyawa para nelayan.
Sebenarnya syukuran dan do’a bersama ini, sudah lama ingin dilaksanakan oleh para nelayan. berawal ketika ada warga balombong yang hilang pada saat melaut, beberapa tahun lalu. sebenarnya dalam lima tahun terakhir ada beberapa nelayan yang hilang, tapi berhasil di temukan dengan selamat. kecuali salah satu warga nelayan, rudi (50) sampai saat ini belum di temukan jasadnya.
menurut warga melalui Napsir, Kepala Desa Balombong. warganya sering dirasuki makhluk halus dan diyakini bahwa makhluk halus tersebut adalah Jin penjaga laut.
Sehingga, disamping ingin mempererat hubungan silaturahmi. kejadian warga sering dirasuki makhluk halus inilah, membuat warga desa. sepakat untuk melakukan do’a sekaligus sukuran atas hasil nelayan selama ini.(haslan)
Perlu di ketahui Desa Balombong, salah satu penghasil cumi-cumi terbesar di daerah ini, dengan hasil tangkapan nelayan dalam sehari jika dihitung secara keseluruhan, nelayan bisa mendapat cumi-cumi hingga 2 ton, dalam sehari.
pada waktu musim timur tiba.
Melihat desa nya. yang kaya akan potensi, salah satunya hasil laut, Napsir dengan persetujuan warga desa, akan membangun Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), sehingga setiap hasil sumber daya alam desa, tidak langsung keluar dari desa, harus melalui BUMDes. sehingga perekonomian di desa sesuai dengan apa yang di harapkan. (haslan)