Kepala BPS Sulbar, Win Rizal
Mamuju, mandarnews.com – Berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), ekonomi tumbuh 4,67 persen pada triwulan ke- III 2019 bila dibandingkan triwulan III-2018 (y-on-y).
Meskipun begitu, pertumbuhan ekonomi Sulbar 2019 merupakan yang terendah sejak 2012, bila dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar 6,65 persen dan 2018 sebesar 6,57 persen.
Ekonomi Sulbar pada triwulan ke- III 2019 ditopang oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga non profit (PKLNPRT) sebesar 8,2 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga (PKRT) sebesar 5,81 persen, ekspor 5,20 persen, impor dan pengeluaran modal tetap bruto (PMTB) masing-masing 4,91 persen dan 4,46 persen.
Kepala BPS Sulbar, Win Rizal mengatakan, ekonomi triwulan ke-III 2019 tumbuh tapi mengalami perlambatan terhadap year on year (y on y) periode yang sama tahun 2018.
“Perekonomian kita tumbuh, tapi mengalami pelambatan di triwulan ketiga 2019, artinya ini gambaran yang perlu kita antisipasi terhadap upaya yang belum maksimal dilakukan,” ujar Win Rizal, Selasa (5/11/2019).
Win Rizal menyebut, sektor utama penyokong ekonomi masih terletak pada sektor pertanian, sehingga ia berharap kedepan dapat memanfaatkan sektor di luar pertanian.
“Data perekonomian Sulbar berada di posisi buntut dari kota-kota di Pulau Sulawesi dan urutan keempat paling terendah se-Indonesia Timur,” kata Win Rizal.
Peringkat pertama masih diraih oleh Sulawesi Selatan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,21 persen dan terendah dari year on year (y on y) adalah Papua Barat sebesar 2,96 persen.
Reporter: Sugiarto
Editor: Ilma Amelia