Polewali Mandar – Aksi tawuran antar pelajar kembali terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, Senin 7 November 2016. Pelajar dari dua sekolah yang berdekatan, SMKN 1 dan SMAN 2 Polman terlibat saling lembar batu hingga mengakibatkan kaca jendela dari dua sekolah tersebut mengalami kerusakan.
Akibat tawuran tersebut, tiga siswi dari SMAN 2 Polman mengalami trauma. Masing-masing bernama Rahmayanti (16 tahun) kelas X IPA 1, Kristiani (17 tahun) kelas XI IPA 3 dan Erika (16 tahun) kelas X IPA 3. Ketiganya langsung dilarikan ke RSUD Polewali Mandar untuk mendapatkan perawatan
Informasi terSebut diperoleh dari Kabid Humas Polda Sulbar, AKBP Mashura Mappeare. Ia menjelaskan, kejadian itu bermula sesaat setelah selesai pelaksanaan upacara bendera dari masing-masing sekolah. Tiba-tiba terdengar suara keras dari atap gedung kelas XIIĀ SMAN 2 Polman akibat lemparan batu.
“Secara spontan seluruh siswa keluar dan membalas lemparan tersebut ke arah SMK Neg 1 Polewali, skitar 10 menit aksi saling lempar berlangsung dan akhirnya dapat diredam setelah personel Polres Polman dan Polsek Polewali tiba di TKP (Tempat Kejadian Perkara),” kata Mashura.
Pihak Polres dan Polsek kemudian mengamankan sejumlah siswa yang diduga provokator dalam aksi tersebut. Setelah itu, pihak kepolisian bersama guru dan sekertaris Dinas Pendidikan Olahraga (Disdikpora) Polman Hamka Rasyid memberikan himbauan kepada seluruh siswa untuk menahan diri.
“Akibat insiden tersebut kedua sekolah mengalami kerusakan kaca jendela pecah yaitu 4 ruangan kelas di SMAN 2 Polewali dan 10 ruangan kelas di SMK Neg 1 Polewali,” tutur Mashura.
Tak sampai disitu, sekitar pukul 12.00 wita lemparan batu kembali terjadi ke SMAN 2 Polman. Beruntung, aparat yang disiagakan bisa meredam sehingga aksi susulan tidak terjadi. Setelah itu, proses belajar mengajar dari dua sekolah tersebut kembali normal.
“Meskipun secara umum situasi dilokasi kejadian relatif kondusif dan aktivitas belajar mengajar kembali berjalan seperti biasa namun tetap disarankan agar dilakukan patroli rutin oleh personel dilokasi kejadian sekaligus mengupayakan mediasi dengan melibatkan Disdikpora dan pemerintah untuk bersama-sama mencari solusi terkait permasalahan ini,” kata Mahsura. (Irwan/ Ilustrasi Antara)