Majene, mandarnews.com – Puluhan pemuda terlibat aksi tawuran di Terminal Pembantu Majene, Minggu 4 Juni 2017 malam. Dua orang pemuda diamankan karena terlibat tawuran. Seorang lainnya karena menjual minuman keras (miras).
Tiga pemuda tersebut masing-masing bernama Lukman, alamat Tanangan, Kelurahan Pangaliali, Udin dan Latif yang tinggal di Copala, Kelurahan Banggae, Kabupaten Majene.
Menurut informasi yang dihimpun, peristiwa ini melibatkan dua kelompok pemuda. Kelompok Lukman dan Udin tiba-tiba diserang kelompok pemuda lainnya yang diduga berasal dari Pangaliali, Kelurahan Pangaliali.
Kelompok Lukman dan Udin kalah banyak sehingga mereka sempat dikeroyok kelompok lawannya. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran hingga akhirnya aksi itu dibubarkan polisi.
Lukman pun diamankan anggota Polres Majene, sementara Udin diamankan anggota Polsek Banggae. Anggota polisi yang dipimpin Kapolsek Banggae, AKP Iskandar Buttu introgasi Udin di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tidak kutahu saya masalahnya pak, tiba-tiba mereka datang pukuli saya di Terminal,” kata Udin.
Kelompok pemuda yang bertikai tersebut diduga akibat pengaruh miras. Informasi beredar, aksi tawuran itu terjadi buntut dari masalah malam sebelumnya.
Udin menyebutkan, mereka beli miras jenis Ballo tersebut pada salah satu penjual bernama Latif di Copala. Polisi pun bergerak ke rumah Latif atas petunjuk dari Udin.
Saat hendak sampai di lorong rumah penjual miras tersebut, Udin turun dari motor polisi dan langsung lari karena berniat untuk melarikan diri. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dan Udin. Ia akhirnya ditangkap karena terjatuh pada lorong yang curam.
Sampai di rumah Latif, polisi mendapati sejumlah jerigen tempat miras. Bahkan, pada bagian dapur rumah Latif, ada salah satu ruangan khusus yang dijadikan tempat transaksi jual beli dan pesta miras.
(Tempat penjualan miras di Copala)
Udin dan Latif kemudian digiring ke Polsek Banggae untuk dimintai keterangan. Sementara Lukman berada di Polres Majene untuk menjalani pemeriksaan. (Irwan)