Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) wilayah Sulawesi Barat, Anhar Toribaras. (Foto : Istimewa)
Mamuju Tengah, mandarnews.com – Genap satu bulan terbunuhnya jurnalis Sulawesion.com, Demas Laira, hingga kini kerja polisi belum menunjukkan progres bisa mengungkap motif dan pelakunya.
Padahal, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Barat (Sulbar), Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Budi Sampurna pernah mengatakan, akan segera mengeskspos hasil penyelidikan polisi.
Tim Pencari Fakta (TPF) kematian Demas Laira dari Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) meminta kepolisian memberikan penjelasan ke publik terkait proses penyidikan kasus Demas Laira.
“Kami mendesak kepolisian untuk menyampaikan perkembangan penyidikan yang dilakukan atas terbunuhnya Demas Laira. Kasus ini terkesan dibiarkan tanpa adanya kejelasan padahal kita menunggu kerja nyata kepolisian atas masalah ini,” kata Anhar selaku Ketua TPF sekaligus Ketua AMSI wilayah Sulbar, Minggu (20/9).
TPF mendesak Kepolisian Resor (Polres) Mamuju Tengah dan Polda Sulbar tidak membiarkan kasus Demas Laira berlarut-larut dan dapat memberikan informasi perkembangan pengusutannya.
“Kasus ini telah menjadi perhatian nasional bahkan internasional dan semua menunggu perkembangan pengusutannya. Ini akan menjadi catatan publik atas kerja kepolisian untuk bisa mengungkap motif dan pelakunya,” ujar Anhar.
Hal yang sama dipertanyakan Supardi Bado, Pemimpin Redaksi Sulawesion.com. Menurutnya, hingga saat ini belum ada progres atas kasus pembunuhan tersebut, padahal sudah satu bulan lebih satu hari Demas terbunuh.
“Kami selaku pimpinan media Demas bekerja mempertanyakan kinerja aparat kepolisian. Kok hingga saat ini tidak ada perkembangan apa-apa. Pihak Polres dan Polda terkesan diam ketika dikonfirmasi. Telepon dan pesan Whatsapp tidak ditanggapi, ini ada apa?” tukas Supardi.
Satu pekan pasca kejadian tersebut, Kepala Polres Mamuju Tengah, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Zakiy mengatakan, barang bukti berupa sepatu dan CCTV telah dikirim ke Laboratorim Forensik Makassar, tapi sampai saat ini tidak ada kabar seperti apa hasilnya.
Diketahui, Demas Laira (28), jurnalis media siber Sulawesion.com ditemukan tewas bersimbah darah di jalur Trans Mamuju Palu Desa Tasokko, Kecamatan Karossa, Kamis (20/8/2020) dini hari. Dia ditemukan oleh seorang sopir yang saat itu melintas dengan 17 luka tusukan.
Tim Pencari Fakta AMSI Dibentuk
Pasca meninggalnya Demas Laira, AMSI sebagai organisasi bernaungnya media online Sulawesion.com, tempat bekerja korban, membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) untuk mengumpulkan dan memverifikasi informasi sebanyak mungkin, serta akan terus mencermati perkembangan penanganan kasus kematian Demas Laira.
TPF dipimpin oleh Anhar, Ketua AMSI wilayah Sulbar bersama Agust Hari Ketua AMSI Sulawesi Utara, Erwin Bahar Ketua AMSI Sulawesi Selatan, serta Supardi Bado, Pemimpin Redaksi Sulawesion.com. yang juga ikut terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) bergabung dengan rekan-rekan AMSI Sulbar.
Tim ini diback up anggota AMSI Sulbar dan organisasi serta individu lain yang mau bergabung di supervisi Upi Asmaradhana.
Selain pengumpulan fakta di lapangan, TPF juga membuka posko aduan guna menampung informasi bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait korban. Posko ini terletak di Kantor AMSI wilayah Sulbar, Jalan Soekarno-Hatta (Cafe Almira) depan SMA 2 Mamuju, Sulbar. Atau dapat melalui WhatsApp di nomor 085379453003 (Ketua AMSI Sulbar).
Hormat Kami
Ketua Umum
Wens Manggut
Sekretaris Jenderal
Wahyu Dhyatmika
Narahubung
Upi Asmaradhana
+62 811-460-791
Anhar
+6285379453003
Nurudin Lazuardi
+62 812-8002-990
Supardi Bado
085240535881