Penenun sarung Mandarm dihadapan General Affairs Manager, PTTEP Indonesia, Afiat Djajanegara, Vice Presiden, CSR PTTEP Thailand, Siriphong Fuengkilhit, General Manager PTTEP Indonesia, Titi Thonjen, Public Affairs PTTEP Indonesia, Gayatri Syafri.
Polman, mandarnews.com – Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di berbagai daerah di tanah terus bertambah, bukan hanya di kota besar, lembaga yang membina anak usia pra sekolah juga tumbuh subur hingga ke pedalaman.
Dalam perkembangannya, PAUD tidak hanya menjadi area bermain anak – anak, tapi sudah bertransformasi menjadi lembaga yang mencakup banyak hal, mulai layanan kesehatan dasar hingga yang terkini, menjadi salah satu sentra peningkatan ekonomi warga.
Di kabupaten Polewali Mandar sampai Januari 2018, jumlah PAUD telah mencapai 561 lembaga. Empat diantaranya telah memungsikan keberadaanya ditengah masyarakat, yang tidak hanya membawa keriangan bagi anak – anak, juga menyediakan layanan kesehatan bagi ibu dari anak – anak.
Di daerah tersebut, PAUD yang terintegrasi dengan layanan kesehatan ibu disebut Taman Siwaliparri atau Tempat Aman, Nyaman, Stimulasi, Perawatan, Perlindungan dan Pendidikan Anak Mandar Mandiri.
Ketua program Taman Siwaliparri Polewali Mandar, Muhammad Syahid dari yayasan Masyarakat Mandar Madani menjelaskan, terdapat empat PAUD yang juga berfungsi sebagai Taman Siwaliparri. Empat PAUD – Taman Siwaliparri berdiri cukup megah di tengah perkampungan warga di daerah padat penduduk pesisir Teluk Mandar.
Dalam bahasa lokal Sulbar, Mandar, Siwaliparri secara terminologi berarti bersama mengatasi kesulitan. Dalam kajian budaya setempat, Siwaliparri adalah budaya masyarakat Mandar, dimana saat suami pergi melaut, istri bekerja di rumah, menenun dan ketika suami datang membawa ikan, istri yang ke pasar memasarkan. Siwaliparri menjadi konsep rumah tangga, suami istri bekerja sama membangun, mengatasi kesulitan, menggapai kesejahteraan.
” Di Paud Taman Siwaliparri itu, selain gratis juga menyiapkan sarana pembelajaran yang sesuai standar, tersedia juga layanan kesehatan bagi ibu, jadi gedung PAUD yang berdiri di tengah kampung, berfungsi bidang pendidikan juga bidang kesehatan,” kata Syahid.
Menurut YMMM yang selama ini aktif dalam gerakaan sosial, empat gedung PAUD -Taman Siwaliparri Polewali Mandar dibangun oleh PTT Exploration dan Production (PTTEP ).
Melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR), PTTEP yang merupakan perusahaan migas pemerintah Thailand membangun PAUD – Taman Siwaliparri sejak tahun 2015 di empat desa di empat kecamatan.
Kondisi empat PAUD yang dibangun tersebut selain megah ditengah perkampungan, juga memiliki fasilitas pendidikan dan kesehatan ibu yang standar Posyandu.
” Empat Taman Siwaliparri itu semua biayanya dari PTTEP, totalnya Rp1,5 Milyar. Mereka juga membantu penyediaan fasilitas bermain dan mengadakan pelatihan guru PAUD. Warga setempat terlibat dengan menyiapkan lahan,” ungkap Syahid.
PAUD untuk Ekonomi
Setelah dinilai cukup sukses menjadi lembaga pendidikan anak usia dini, serta menjadi layanan kesehatan dasar ibu, kini tengah dirintis, lembaga PAUD – Taman Siwaliparri juga dapat menjadi sentra perekomian warga desa.
” Kita berkeinginan gedung PAUD juga dapat menyediakan layanan dalam membangun ekonomi warga desa, perusahaan (PTTEP,-) telah menyiapkan program untuk hal tersebut,” kata General Affairs Manager, PTTEP South Mandar Limited and Malunda, Indonesia, Afiat Djajanegara, Selasa 16 Januari 2018 di Polewali Mandar.
Afiat usai peresmian PAUD – Taman Siwaliparri desa Galung Tulu, Kecamatan Balanipa memberi jaminan, meskipun perusahaan tidak jadi melalukukan eksplorasi minyak di perairan Sulawesi Barat, namun pihak PTTEP akan tetap melanjukan program pengembangan pendidikan, kesehatan dan ekonomi di desa – desa Sulawesi Barat.
” Kita akan melihat potensi desa, kemudian bekerjasama dengan lembaga dari Jakarta, kami akan melatih ibu – ibu di desa mengolah produk yang bernilai ekonomis,” tambah Afiat.
Pada peresmian PAUD-Taman Siwaliparri yang keempat itu, pimpinan PTTEP datang dari Thailand, ia adalah Siriphong Fuengkilhit yang merupakan vice presiden, CSR PTTP. Hadir juga Titi Thongjen, General Manager PTTEP Indonesia.
Untuk tahap awal, YMMM bersama PTTP akan membina dua PAUD – Taman Siwaliparri dengan program pembedarayaan ekonomi, keduanya adalah PAUD -Taman Siwaliparri Permata Hati, desa Galung Tulu kecamatan Balanipa serta Malaqbiq desa Panyampa, kecamatan Campalagian.
” Untuk desa Galung Tulu kita produk olahan yang akan dikembangkan adalah tenun sarung sutera khas Mandar, sedangkan di PAUD Malaqbiq, program ekonomi berbasis pada produk olahan ikan hasil laut,” kata Syahid.
Public Affairs PTTEP Indonesia, Gayatri Syafri menjelaskan, untuk keberlanjutan PAUD terintegrasi di Sulawesi Barat, pihaknya telah memprogramkan pelatihan bagi warga desa sesuai potensi ekonomi, sedangkan untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan PAUD, pihaknya juga rutin menggelar pelatihan bagi tenaga pendidik PAUD.
” Secara total kami sudah membangun 15 PAUD holisitik di Sulbar, kedepan perusahaan berkeinganan mengembangkan ekonomi warga desa,” kata Gayatri.
Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar mengapresiasi perhatian perusahaan swasta luar negeri tersebut khususnya dalam pembangunan sarana pendidikan dan kesehatan.
” Pembangunan ekonomi kerayaktan berbasis potensi lokal juga menjadi perhatian pemerintah, dengan keterlibatan swasta tentu sangat bagus,” kata Andi Ibrahim. (Farhan)