Corak tenun Pallawa ditampilkan di Festival GEMA Sulbar 2023. (Foto: mandarnews.com/Sugiarto)
Mamuju, mandarnews.com – Titisan leluhur tenun Pallawa dari Kabupaten Mamasa sukses mencuri perhatian pengunjung dalam gelaran Festival Gema Sulbar di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), 23-25 Mei 2023.
Pallawa yang berati penjaga merupakan salah satu motif tenun dari Mamasa yang memiliki corak unik, bagaikan corak lukisan pada piramida di Mesir.
Selain corak yang unik dan langka, teknik menenun Pallawa juga cukup kompleks karena perlu menyusun sedemikian rupa benang ke dalam kartu yang disusun rapi berbetuk persegi seukuran genggaman tangan dewasa.
Promotor usaha masyarakat kecil dan menengah (UMKM) kelompok tenun Sitayuk Indra Sakti menyebut, motif Pallawa biasanya dipasang di pergelangan tangan dan kerah baju bangsawan di Mamasa sehingga cukup jarang ditemui di masyarakat umum.
“Baju para bangsawan ditandai dengan motif ini. Teknik yang digunakan dulunya itu terbuat dari tanduk kerbau yang disusun rapi, tapi masuk dalam modernisasi akhirnya beralih ke kartu yang lebih fleksibel,” kata Indra, Kamis malam (25/5).
Tenun Pallawa sendiri disebut-sebut sebagai salah satu motif tertua di dunia. Hal tersebut dijelaskan langsung oleh Indra. Kata Indra, teknik tenun ini dapat perhatian langsung dari Jepang.
“Ini satu-satunya corak tenun tertua di dunia yang masih eksis diproduksi. Coraknya sendiri ada kemiripan dengan corak lukisan di Piramida, Mesir. Teknik ini juga telah dipelajari oleh orang Jepang yang datang ke Mamasa,” jelas Indra.
Ia menyebut, teknik tenun Pallawa yang cukup kompleks membuatnya terancam punah dikarenakan perajin saat ini dalam jumlah terbatas sehingga lewat event ini, Indra berharap corak tenun Pallawa mendapat respons yang baik dari Pemerintah Provinsi Sulbar.
“Ini adalah kekayaan budaya Sulawesi Barat yang perlu dilestarikan. Untuk itu, tentu kita perlu tindakan lebih agar kedepannya tidak punah dan diklaim di wilayah lain,” ungkap Indra.
Keunikan corak tenun Pallawa itu juga turut mengundang perhatiam seniman rupa Sulawesi Barat, Aad. Usai melihat corak Pallawa Aad mengatakan, corak ini sangat unik dan baru pertama kali dilihatnya.
“Saya sering eksplor corak tenun dari Mamasa dan saya pertama kali melihat ini. Saya sangat tertarik untuk mempelajari dan eksplor corak-coraknya,” tutup pelukis muda Sulbar ini. (Sugiarto)
Editor: Ilma Amelia