Ilustrasi gambar : Acehonline.co
Majene, mandarnews.com – Akhir – akhir ini, kecepatan angin yang dirasakan di wilayah Kabupaten Majene cukup tinggi. Sehingga, cukup memberi rasa khawatir bagi masyarakat, utamanya yang bertempat tinggal di dekat bibir pantai Ternyata Ini Penyebab Angin Kencang Yang Terjadi Belakanganatau pegunungan yang dikelilingi oleh pohon – pohon besar.
Ternyata, angin kencang yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh aktifnya angin Muson Australia.
Menurut Arman, prakirawan cuaca Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Barat (Sulbar) bahwa angin kencang yang terjadi belakangan ini disebabkan karena aktifnya angin Muson Australia.
Arman menjelaskan, angin Muson Australia aktif karena adanya perbedaan tekanan udara antara belahan bumi selatan dan belahan bumi utara. Yang menyebabkan, tarikan angin dari Muson Australia itu berpengaruh terhadap kecepatan angin di wilayah Sulbar, terutama Sulbar bagian Selatan.
” Untuk wilayah – wilayah seperti Mamuju bagian Utara dan Tengah itu tidak terlalu signifikan. Sementara untuk Majene, Polman dan Mamuju bagian Selatan seperti Tappalang itu cukup kencang,” jelas Arman, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/8).
Kata Arman, kecepatan angin yang terjadi saat ini maksimal 45 – 50 Kilometer per jam. Dan diperkirakan berpotensi angin kencang terjadi 5 sampai 6 hari kedepan.
” Tetapi untuk kecepatan angin itu akan bervariatif. Seperti untuk nanti sore sampai besok Jumat (28/8) kekuatannya menurun, tidak seperti hari Rabu kemarin, dan nanti hari Sabtu diperkirakan meningkat kembali seperti hari Rabu,” ucap Arman.
Arman memperkirakan, munculnya kembali Muson Australia sejak Senin (24/8) kemarin, dengan puncak pada Rabu (26/8) kemarin.
” Tetapi fenomenan Muson Australia adalah sesuatu yang normal meskipun ekstrim. Normal karena akan terjadi setiap tahun jika terjadi perbedaan tekanan. Dan biasanya tidak hanya Muson Australia yang menyebabkan angin kencang tetapi Muson Asia juga, hanya saja Muson Asia biasa terjadi pada musim penghujan,” ujarnya.
Lebih jauh Arman menambahkan, kencangnya angin berbanding lurus dengan tingginya gelombang.
Menurutnya, secara umum Sulbar (Selat Makassar) ketinggian gelombangnya sudah termasuk status ekstrim.
” Cuma untuk Selat Makassar bagian tengah, ketinggian maksimalnya hanya berkisar 2 hingga 2,5 Meter.
Berbeda dengan Selat Makassar bagian selatan yakni perairan Majene yang sudah berkisar antara 2 hingga 4 M dan sudah masuk status sangat ekstrim,” tambah Arman.
Menurut prakirawan cuaca tersebut, sebenarnya anjuran BMKG disarankan kepada masyarakat agar tidak melaut jika bisa, karena statusnya sudah sangat ekstrim. Yang dimana ketinggian maksimalnya sudah mencapai sekitar 4 M.
” Kalaupun terpaksa untuk melaut, maka tentu harus hati – hati, karena 4 meter itu sudah sangat ekstrim sekali,” tandas Arman.
Kata Arman BMKG menghimbau, kepada masyarakat agar ketika tidak ada keperluan yang cukup penting di luar rumah tidak usah keluar, untuk menghindari bangunan atau sesuatu yang mudah roboh atau tumbang. Serta menjauhi bibir pantai. Putra