
Mitra Manakarra mengangkat piala usai memenangi Piala Soeratin U-13 Zona Sulbar.
Polewali Mandar, mandarnews.com – Mitra Manakarra sukses menjadi kampiun Piala Soeratin U-13 Zona Sulawesi Barat (Sulbar) usai menumbangkan Taeso Putra Mamuju lewat adu penalti yang berlangsung dramatis dengan skor akhir 4-3, Sabtu (18/1).
Laga pamungkas yang digelar di Stadion HS Mengga, kawasan Sport Center Polewali Mandar, sebagai rangkaian pertandingan Piala Soeratin U-13 yang dihelat sejak tanggal 13 Januari itu berlangsung sengit sejak awal pertandingan.
Di 45 menit awal babak pertama, Mitra Manakarra unggul sementara dengan skor 2-0. Namun, Taeso Putra berhasil mengurangi selisih gol melalui tendangan penalti yang berhasil dilesakkan oleh Irwandi Alshaf di masa injury time. Hingga akhirnya, skor 2-1 bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Mitra Manakarra dan Taeso Putra Mamuju saling berganti menyerang dan bertahan.
Alhasil, dari sekian banyaknya kesempatan yang tercipta, Mitra Manakarra berjaya menambah skor menjadi 3-1.
Tapi rupanya, Taeso Putra Mamuju pantang menyerah. Dengan kerja sama tim yang apik, mereka berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-3, bahkan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 sebelum peluit panjang tanda babak kedua berakhir dibunyikan.
Pertandingan pun dilanjutkan dengan adu penalti yang dibungkus dengan ketegangan. Hasilnya, Mitra Manakarra menciptakan 4 gol, unggul dari Taeso Putra Mamuju yang hanya berhasil menyarangkan 3 gol.
Dengan capaian tersebut, Mitra Manakarra berhak mewakili Provinsi Sulbar dalam Piala Soeratin U-13 tingkat nasional.
Sebagai juara tingkat Provinsi Sulbar, Mitra Manakarra menerima hadiah berupa uang pembinaan dan piala yang diserahkan langsung oleh Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha, Staf Ahli Bidang Inovasi, Kepemudaan, dan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Yohan dan CEO sekaligus owner Amartha Andi Taufan Garuda Putra selaku sponsor utama.
Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha menyampaikan, pihaknya sangat menghargai sinergitas di antara semua pihak yang terlibat.
“Apalagi, pelaksanaan Piala Soeratin U-13 juga merupakan yang pertama di Sulawesi Barat,” ujar Ratu Tisha.
Namun pastinya, lanjutnya, selalu ada ruang untuk perbaikan dengan melihat pelaksanaan kegiatan di daerah.
Sejalan dengan pernyataan Ratu Tisha, Staf Ahli Bidang Inovasi, Kepemudaan, dan Olahraga Kemenpora Yohan mengatakan, pihaknya tidak bisa berjalan sendirian, mesti ada kolaborasi dari berbagai pihak.
“(Semuanya) berperan melakukan pembinaan atlet-atlet agar bisa berprestasi, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga internasional,” sebut Yohan.
Karena pembinaan tidak hanya cukup hanya 1-2 tahun, tapi memerlukan waktu yang lama, Kemenpora, ucap Yohan, akan terus melakukan pembinaan atlet-atlet.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Polewali Mandar H. Hamzih berharap, kegiatan ini dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat Sulbar.
“Semoga sepakbola Polman dapat berkiprah di kancah nasional. Saya merasa bangga karena respons yang luar biasa sesuai yang diharapkan. (Ini) merupakan sebuah langkah baru untuk kepentingan masa depan sepakbola,” tukas H. Hamzih.
Sedangkan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispop) Polewali Mandar Aco Musaddad mengaku pihaknya akan terus membenahi diri, terutama untuk stadion dan pembinaan atlet-atlet.
“Pemkab Polman akan berupaya memperbaiki fasilitas (stadion) kami sebagai satu-satunya sarana olahraga yang paling lengkap di Sulbar,” tambah Aco Musaddad.
Pelaksanaan Piala Soeratin U-13 Zona Sulbar ini juga dirangkaikan dengan keikusertaan puluhan stand usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan lomba zumba untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. (ilm)