Pelaksanaan program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) Unsulbar – Unhas, di aula Kantor Desa Pussui, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polman, Sulbar.
Polman, mandarnews.com – Dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) berkolaborasi dengan Universitas Hasanuddin (Unhas ) dalam upaya meningkatkan daya saing petani kakao di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat.
Pemerintah Kabupaten Polman yang memberi apresiasi, berharap kolaborasi dosen di progam Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) itu dapat mengembalikan kejayaan kakao.
Ketua Tim Pelaksana Kosabangsa Dr. Rahmaniah menjelaskan, Kosabangsa Teknologi Tepat Guna (TTG ) Pasca Panen Kakao itu memfokuskan pada kegiatan Protokol Fermentasi Kakao dan Teknologi Pengolahan Hilir.
Rahmaniah yang meraih doktor dengan disertasi tentang Kakao itu mengungkapkan, target dari program ini adalah petani mampu bersaing dengan mengandalkan produk hasil panen mereka di pasar kakao nasional bahkan internasional.
“Di Program (Kosabangsa,-) ini, kami latih petani Kakao menggunakan teknologi tepat guna pasca panen, disamping itu, kami akan juga mendampingi petani cara memanen, memproses produk kakao dengan metode fermentasi, dengan begitu kita berharap, nilai jual kakao petani lebih tinggi,” kata Dr. Rahmaniah, Jumat, (20/10/23).
Selama ini kata Rahmaniah, nilai jual biji Kakao belum maksimal karena mayoritas masih diolah dengan metode konvensional, biji kakao kering dijual tanpa fermentasi.
Kick Off Kosabangsa.
Dr. Rahmaniah yang juga dosen Program Studi Agribisnis mengungkapkapkan, peluncuran atau kick off program Kosabangsa Unsulbar – Unhas, bertema Teknologi Tepat Guna (TTG) Pasca Panen Kakao: Protokol Fermentasi Kakao dan Teknologi Pengolahan Hilir telah dilakukan, Kamis, 19 Oktober 2023 di aula kantor Desa Pussui, Kecamatan Luyo, Kabupaten Polewali Mandar.
Hadir dalam kegiatan itu antara lain tim kosabangsa Unsulbar dan Unhas, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Polewali Mandar, Andi Ibrahim Lewa dan Plt. Kepala Lembaga Penelitian Pengabdian kepada Masyarakat dan Penjamin Mutu (LPPM-PM) Unsulbar, Muhammad Nasir Badu, Ph.D, Pemerintah Desa Pussui dan para petani Kakao.
Pada Program Kosabangsa itu, Dr. Rahmaniah bertindak sebagai ketua, dengan anggota tim, Ikrar Taruna Syah M.Sc. dan Ihsan Arham,M.Si. Ketiganya dosen di Fakultas Pertanian dan Kehutanan.
Sementara dari Unhas yang bertindak sebagai tim pendamping program masing – masing terdiri atas : Prof. Dr. Abu Bakar, M.Si. dan Muhammad Asfar, M.Si.
Kejayaan Kakao Sulbar.
Kepala Dinas Andi Ibrahim Lewa mengapresiasi Kosabangsa Kakao Unsulbar – Unhas. Menurutnya, kegiatan ini adalah bagian penting untuk mengembalikan kejayaan komoditi kakao di Kabupaten Polewali Mandar.
“Komoditi kakao ini adalah komoditi yang menghidupi banyak orang, namun saat ini kita menghadapi banyak tantangan sehingga tak sejaya dulu lagi. Semoga dengan kegiatan ini, semangat petani kembali lagi dan meyakini bahwa komoditi kakao dapat diandalkan dan dibanggakan,” tutur Andi Ibrahim Lewa.
Dikutip dari KOMPAS, 22 September 2023, pada tahun 2008 – 2013, produksi Kakao Sulbar pernah mencapai angka 120.000 ton per tahun, dan menempatkan Sulbar sebagai penghasil Kakao terbesar keempat di Indonesia.
Prof. Dr. Abu Bakar dari Unhas yang bertindak sebagai tim pendamping menyampaikan harapan, bahwa dengan program ini, petani akan merasakan dampak yang maksimal dari pertanian Kakao.
“Produk yang dihasilkan nanti mungkin rasanya belum seperti merek-merek terkenal, tetapi setidaknya petani kita bisa membuat seperti apa yang ada di pasar, dengan cita rasa khas lokal, itu akan punya keunggulan tersendiri,” kata Prof Abu Bakar.
Program Kosabangsa (Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat) Tahun 2023 merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.
(Mutawakkir/rls)