Petani dengan tanaman vanilinya
Mamasa, mandarnews.com – Petani di Desa Balla Barat Kabupaten Mamasa lebih memilih mengembangkan tanaman jenis vanili ketimbang tanaman kopi.
Salah satu petani yang ditemui, Reinhar Demmarampan mengatakan, alasan mengembangkan vanili karena nilai jualnya cukup tinggi.
“Tapi, bukan berarti juga tanaman kopi tidak lagi ditanam atau sudah kami tinggalkan, tetapi sebagai petani kita tentu mengikuti permintaan pasar,” ujar Reinhar, Selasa (3/12/2019).
Reinhar menjelaskan, sesuai informasi dari pedagang vanili, harga vanili kering saat ini berkisar antara Rp 2,5 juta-Rp 3 juta/kg, sedangkan untuk vanili basah mulai harga Rp 300 ribu-Rp 500 ribu/kg.
“Harganya tidak menentu karena disesuaikan menurut kualitas vanili tersebut dan pedagang mengikuti naik turunnya rupiah,” tutur Reinhar.
Vanili, lanjutnya, adalah tanaman yang bagus untuk dikembangkan karena hanya butuh waktu satu tahun untuk menunggu hasilnya setelah ditanam.
“Hal tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan tanaman kopi yang agak lama butuh waktu, sekitar tiga tahun untuk menunggu hasil setelah penanaman,” kata Reinhar.
Ia menerangkan, sekarang harga jual kopi sekitar 30 ribu/kg. Jadi, untuk saat ini Reinhar lebih memilih untuk fokus ke budidaya vanili.
“Namun, kopi bagus juga untuk ditanam karena tergolong tanaman jangka panjangĀ yang berhasil setelah ditanam dan dirawat dengan baik,” sebut Reinhar.