Rombongan peserta Studi Strategis Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) IV Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) singgah di Dapur Mandar, Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Kamis (21/7/2016) kemarin. Rombongan tersebut singgah saat melintas di Majene menuju Kabupaten Mamuju setelah melakukan kunjungan di Kabupaten Polewali Mandar.
Kegiatan tersebut tidak direncanakan sebelumnya. Hanya saja, Wakil Bupati Majene, Lukman ingin rombongan yang berjumlah 32 tersebut singgah dan makan malam bersama di Dapur Mandar.
Pada kegiatan tersebut, Lukman mengambil kesempatan untuk mempromosikan Majene. Di depan para peserta SSDN PPRA Lemhanas serta Asisten I Pemprov Sulbar, Jamil Barambangi, Lukman memerintahkan empat kepala SKPD untuk menyampaikan potensi dan kondisi Majene.
SKPD tersebut diantaranya, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene.
Seperti yang disampaikan Kadisporabudpar, Abdul Hamid. Ia tidak ingin Majene dikenal karena tempat jatuhnya pesawat Adam Air. Disporabudpar mempunyai visi misi untuk mengembangkan budaya lokal di Majene.
"Sudah kenal dengan perahu Sande’? 2014 lalu kami dapat sertifikat dari pusat yang mengakui bahwa perahu tradisional itu adalah ciptaan leluhur kami di Mandar, termasuk Majene. Baju yang dipakai Wabup itu bermotif Sande’ sesuai himbaun bupati mewajibkan kita memakai pakain khas saat mengikuti kegiatan penting," kata Hamid.
Selain itu, makanan khas, ikan tuing-tuing dari Sendana, Majene juga diperkenalkan. Ikan tersebut, kata Hamid sudah dikenal di Indonesia. Beberapa waktu lalu, ikan tuing-tuing tersebut membawa Majene juara 1 nasional lomba kuliner di hari ulang tahun Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta.
Wakil Bupati Majene dalam sambutannya mengatakan, penyampaian dari empat SKPD tersebut adalah gambaran Kabupaten Majene. Ia berharap agar dapat perhatian dari pemerintah pusat. Apa lagi jika salah satu dari rombongan jadi penentu kebijakan di pusat.
"Inilah gambaran dari kami dengan harapan semoga diantara bapak ibu sekalian yang saya hormati yang berbaik hati ke Majene sehingga kedepan kami bisa diperhatikan karena tidak tertutup kemungkinan, insya Allah, ada diantara kita bisa menjadi menteri pertanian ke depan, kelautan, pariwisata tentu akan mengingat Majene. Itu doa kami," harap Lukman.
Sementara itu, perwakilan dari Lemhanas, Sukendra Marta juga menyampaikan sambutan. Ia menyampaikan terima kasih telah mendapat jamuan makanan khas dari Pemkab Majene.
"Seandainya kita tidak singgah, pasti makanan khas tuing-tuing terlewatkan. Kita hanya akan mendengar cerita tentang tuing-tuing tanpa menikmatinya. Alhamdulillah kita bisa merasakan," kata Sukendra Marta.
Rombongan tersebut tiba di Dapur Mandar sekitar pukul 17.30 wita. Sambil menikmati kopi, pisang dan ubi goreng, rombongan yang sementara melakukan studi di Polman dan Mamuju tersebut menikmati pemandangan matahari tenggelam, sunset di Pantai Pamboang.
Setelah sholat Isya, kegiatan dilanjutkan dengan makan malam bersama. Sejumlah makanan khas Mandar ditampilkan. Seperti bau anjoroi, peja, tuing-tuing, bau toppa’,jepa, lameayu janno, dan loka janno. Kemudian, acara tersebut ditutup dengan penukaran cindra mata dari Wakil Bupati Majene, Lukman dengan ketua rombongan SSDN PPRA IV, Laksmana TNI Dri Suatmaji. (Irwan)