Warga Dusun Ponding, Balok T
Mamasa, mandarnews.com- Warga Dusun Ponding Desa Buntubuda Kecamatan Mamasa Kabupaten Mamasa mengeluhkan layanan Perusahaaan Daerah Air Minum (PDAM) di tempat tinggalnya karena air belum juga mengalir hingga ke rumah warga.
Balok T, salah satu warga Dusun Ponding mengaku tidak merasakan manfaat air PDAM meskipun pipa PDAM telah melintasi desanya.
“Meteran telah masuk di rumah sejak tahun 2018 lalu. Saat itu saya bayar biaya pemasangan meteran sebesar Rp1.700. 000.-,” ujar Balok T.
Sebab itu, ia lebih memilih menimba air di lembah bernama Maessong di samping rumahnya untuk memenuhi kebutuhan air walaupun harus menempuh jarak sekitar 200 meter.
“Saya harap pihak PDAM bisa memberikan pelayanan yang maksimal, baik untuk masyarakat Mamasa maupun bagi masyarakat Ponding,” kata Balok T.
Warga Dusun Ponding yang lain bernama Bongga Bulawan menambahkan, ia juga telah memasang meteran air sejak tahun 2014 lalu.
“Tapi hingga kini air juga tidak lancar, jadi selama ini untuk mendapatkan air bersih saya harus menimba air di bawah lembah atau memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan rumah tangga,” sebut Bongga Bulawan.
Menanggapi hal tersebut, Direktur PDAM Mamasa, Awaluddin mengatakan, perlu ada kerja sama dengan masyarakat untuk saling memahami.
“Kami melakukan tindakan, yaitu memberikan pengudaraan pada pipa tersebut, namun sekarang mungkin kandas lagi,” tutur Awaluddin.
Ia menjelaskan, bak penampungan air di Buntubuda sedianya untuk masyarakat setempat menimba air. Namun, saat ini sebagian warga malah menjadikan bak tersebut sebagai sumber air.
“Buktinya, ada beberapa selang yang berada di bak penampungan air tersebut. Tapi, kita akan melakukan tindakan ke Dusun Ponding paling lambat minggu depan,” tukas Awaluddin.
Ia pun menghimbau masyarakat yang memiliki meteran kandas untuk melapor langsung ke kantor agar segera ditindaklanjuti. (MG-2)
Editor : Ilma Amelia