Penampilan WBP Lapas Polewali di panggung PIFAF 2019
Polewali, mandarnews.com – Festival tahunan Polewali International Folk and Art Festival (PIFAF) selalu memiliki cerita yang unik di tiap tahunnya.
Sebagaimana diketahui, enam negara tamu anggota International Council Of Organizations of Folklore Festivals and Folk Arts (CIOFF) yakni Korea Selatan, Afrika Selatan, Ekuador, Republik Ceko, Timur Leste, Slovakia, India, dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah, serta kurang lebih 30 perwakilan sanggar seni lokal Polewali Mandar ikut berpartisipasi dalam agenda tahunan ini.
Malam kedua PIFAF (Jumat, 2/8/2019) menjadi malam yang menarik, sebab Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Polewali turut andil dalam memeriahkan panggung PIFAF 2019.
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Polewali berkesempatan tampil membawakan tari kreasi tradisional “Pakkacapi Towaine”.
Enam belas WBP tampil memukau dengan busana bernuansa kuning emas dan merah. Diiringi musik tradisional, penonton bersorak dan dibuat kagum dengan penampilan tersebut.
Keenam belas WBP tersebut memang telah dilatih dan dipersiapkan untuk penampilan ini.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lapas Polewali, I Wayan Nurasta Wibawa, mengapresiasi seluruh panitia PIFAF yang telah memberikan kesempatan bagi warga binaan pada ajang internasional tersebut.
“Kami ucapkan terima kasih kepada penyelenggara PIFAF yang memberikan kesempatan bagi warga binaan kami untuk tampil di ajang internasional ini. Tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh petugas dan pembina yang membantu hingga WBP dapat tampil maksimal malam ini,” ujar I Wayan.
Selain itu, keikutsertaan Lapas dengan tampilan tarinya ini merupakan wujud dari pembinaan seni yang ada di Lapas Polewali.
Sanggar Boyang Malaqbi yang merupakan sanggar seni dalam pembinaan semua kesenian warga binaan telah banyak ikut terlibat dalam berbagai event lokal. Namun, untuk ajang PIFAF sendiri, ini merupakan kali perdana bagi WBP untuk menampilkan keseniannya. (Ashari)
Editor: Ilma Amelia