Mamuju, mandarnews.com – Sebanyak 173 peserta calon siswa baru Polri mengikuti Tes Pemeriksaan Kesehatan (Rikkes) tahap II. Tes ini sebagai rangkaian Seleksi Penerimaan Polisi Republik Indonesia (POLRI) di tingkat Kepolisian Daerah Sulawesi Barat, Kamis 1 Juni 2017.
Tes Rikkes tahap II bagi calon siswa baru Polri ini dilangsungkan di Ruang Dokkes Polda Sulbar. Diikuti seluruh Peserta dari Akademi Kepolisian (Akpol), Brigadir Polisi (Bintara) dan Tamtama.
Dari 173 peserta tersebut, diantaranya Akpol 3 orang, Bintara 160 terdiri dari 130 laki-laki dan 21 Perempuan serta calon Tamtama dengan jumlah 8 orang Peserta. Tes Rikkes tahap kedua ini direncanakan berlangsung dari 1 hingga 8 Juni 2017.
Para calon siswa baru ini, diperiksa langsung Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulbar. Sebelum dilakukan pemeriksaan kesehatan tim panitia Rikkes tahap II memberikan arahan kepada Peserta agar mempersiapkan diri baik fisik maupun mental.
Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan dalam, meliputi Pemeriksaan Keswa (kesehatan Jiwa) yang dilaksanakan secara tertulis, Pemeriksaan Rotgen, Jantung (EKG) yang berlangsung Rabu (31/05). Untuk hari ini (Kamis,01/06), dilakukan Pemeriksaan Darah yang terdiri dari Hematologi lengkap, Kimia Darah + Serologis dan Urine Rutin dan Narkoba Test.
Kabid Dokkes Polda Sulbar AKBP Dr. Syamsul Bahar, M.Kes menjelaskan, tahapan seleksi dilaksanakan dengan sistem One Day Service. Dimana kegiatan seleksi dilaksanakan dalam 1 hari tanpa jeda waktu dan langsung dikoreksi serta diumumkan.
Namun untuk pengumuman pemeriksaan Rikkes tahap II ini dilakukan pengecualian karena hasilnya secara serentak akan diumumkan pada Tanggal 8 Juni 2017 mendatang baik itu Akpol, Bintara dan Tamtama,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, bagi peserta yang tidak memenuhi syarat akan diberikan kesempatan untuk melakukan konseling ke Biddokkes Polda Sulbar sebagai bahan evaluasi kepada para peserta.
Pelaksanaan kegiatan tersebut juga diawasi langsung Pengawas Internal maupun External untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan untuk menjaga Prinsip “BETAH” yaitu Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis.(ashari)