Sembilan, Framing Berita.
Framing adalah cara media menyusun konteks atau sudut pandang dalam penyampaian berita. Dengan framing yang sengaja diarahkan, media dapat membuat isu tertentu terlihat lebih penting atau mempengaruhi persepsi publik. Misalnya, kebijakan kontroversial bisa diframing dengan cara yang membuatnya tampak lebih positif.
Fakta terkait kasus framing media juga bukan cerita baru, berita tentang reklamasi Teluk Jakarta selama beberapa tahun cenderung diframing berbeda oleh media yang memiliki afiliasi politik tertentu. Media yang mendukung Anies Baswedan cenderung mengangkat narasi penolakan reklamasi dengan alasan keberlanjutan lingkungan, sementara media yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memframing proyek ini sebagai upaya modernisasi dan pertumbuhan ekonomi.
Sepuluh, Agenda Setting.
Media memiliki kekuatan dalam menentukan agenda publik dengan memilih isu-isu yang diliput. Pemilik media dapat menggunakan pengaruhnya untuk menonjolkan topik-topik yang mendukung kepentingan politik mereka dan mengabaikan topik yang dianggap merugikan. Isu-isu tertentu yang mengkritik kepentingan politik yang mereka dukung cenderung tidak mendapat ruang pemberitaan.
Praktek menyimpang media tentang agenda setting ini juga cukup telanjang. Tahun 2018-2019, isu politik menjelang Pemilu didominasi oleh pemberitaan mengenai kebijakan ekonomi pemerintah yang dipandang berhasil oleh media yang berpihak pada pemerintah. Isu lain seperti kasus HAM atau kebijakan yang kontroversial, seperti impor beras, tidak banyak diangkat. Ini menunjukkan bagaimana media menentukan topik yang mereka anggap mendukung narasi politik yang pro-pemerintah.
Sebelas. Pengaburan Fakta (Spin)
Ini adalah teknik di mana berita disajikan dengan cara yang memutarbalikkan fakta atau memanipulasi informasi agar sesuai dengan narasi tertentu. Pengaburan fakta dalam pemberitaan sering kali dilakukan untuk memperhalus kritik atau memperburuk reputasi lawan politik. Ini termasuk selektif dalam mengutip pernyataan atau menyajikan data.
Kasus Pilkada DKI Jakarta 2017 dan momentum pemilu atau pilkada lainnya adalah fakta nyata. Media tertentu menggunakan teknik spin untuk mengubah sudut pandang masyarakat terhadap pernyataan kontroversial Ahok mengenai surat Al-Maidah. Potongan video yang disebarkan sebagian besar media tidak utuh, sehingga memicu kemarahan publik dan memanipulasi persepsi bahwa Ahok menghina umat Islam, meskipun konteks aslinya lebih kompleks.
Duabelas. Publikasi Artikel Opini yang Disamarkan Sebagai Berita
Media sering kali menerbitkan artikel opini yang disamarkan sebagai berita faktual, padahal sebenarnya isinya penuh dengan sudut pandang politis yang bias. Artikel ini seakan-akan independen dan objektif, namun sebenarnya berfungsi untuk mempengaruhi opini publik dengan agenda tertentu.
Faktanya, Salah satu portal berita online yang cukup besar di Indonesia sering mempublikasikan artikel opini tentang kebijakan pemerintah yang sebenarnya ditulis oleh tim internal atau pihak terkait dengan kepentingan politik tertentu. Artikel ini sering kali disamarkan sebagai berita utama dengan tampilan yang menyerupai liputan faktual. Tiga belas …..