
Tes tertulis secara online di ruang komputer SMA Negeri 1 Mamasa.
Mamasa, mandarnews.com – Seleksi Calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mamasa resmi dilaksanakan pada 6-7 Desember 2022.
Jumlah peserta sebanyak 488 orang. Mereka telah lulus penelitian administrasi beberapa waktu yang lalu.
Antusias dari para peserta nampak ketika mengikut seleksi tes Computer Assisted Test (CAT). CAT merupakan sistem seleksi berbasis komputer yang dapat membantu untuk melihat hasil ujian peserta yang memenuhi standar minimal kompetensi. Seleksi CAT dilaksanakan di ruang laboratorium komputer Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mamasa.
Ketua KPU Kabupaten Mamasa Jony Rambulangi mengungkapkan, pelaksanaan seleksi berjalan dengan baik dan sesuai petunjuk teknis (juknis).
“Meskipun hari pertama kemarin, 6 Desember mengalami kendala jaringan, namun tetap dapat berjalan baik hingga usai, ” ungkap Jony, Rabu (7/12).
Jony menyampaikan, hari kedua pelaksanaan seleksi masih berlangsung lancar tanpa kendala.
“Kemungkinan hari ini akan berlangsung hingga malam hari dikarenakan banyaknya sesi pelaksanaan,” kata Jony.
Sementara itu, salah satu peserta seleksi PPK KPU Mamasa Tasik Madika dari Kecamatan Sesenapadang mengaku sangat antusias mengikut seleksi.
Menurut Tasik, seleksi PPK sangat memotivasi dan menambah pengalaman. Meskipun peserta dari Sesenapadang berjumlah 29 orang, namun Tasik berpendapat ja sudah berusaha dalam mengikuti tes tersebut.
“Setelah tes seleksi, semoga saya bisa lulus,” harap Tasik.
Ia pun mengungkapkan nilai hasil tes seleksi PPK KPU Mamasa yang didapatnya dengan jumlah poin 61.
“Semoga para peserta dapat melakukan dengan lancar dengan semangat,” tutur Tasik.
Untuk diketahui, jumlah peserta yang akan lulus pada tahap seleksi PPK berjumlah 10 orang per kecamatan yang nantinya akan melangkah pada tes wawancara.
Sementara itu, Abdul Hafid dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Mamasa menyebutkan, pihaknya bertindak sebagai pengawas mendampingi KPU Mamasa dalam perekrutan PPK melalui seleksi secara dalam jaringan (daring).
“Ada beberapa hal yang kami pantau, salah satunya adalah memastikan orang yang mengikuti tes tidak diwakili atau tidak menggunakan joki,” ujar Hafid.
Sesuai pantauan Bawaslu Mamasa, sampai saat ini temuan pelaggaran tidak didapati. Semua berjalan sesuai aturan atau juknis.
“Setiap tahapan pemilu tentunya ada pengawasan, dan apabila ada pelanggaran tentu akan diproses sesuai aturan yang berlaku,” tutup Hafid. (Yoris)
Editor: Ilma Amelia