Pembersihan Pantai Tamo, Kamis (7/9/2023).
Majene, mandar news.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) menunjuk Pantai Tamo sebagai salah satu ikon yang diprioritaskan untuk dijadikan sebagai ekowisata di Kabupaten Majene.
Olehnya itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Prov. Sulbar Drs. Haeruddin Anas mengajak semua stakeholder untuk menggelar aksi bersih Pantai Tamo yang ada di Kelurahan Baurung, Kecamatan Banggae Timur dengan semboyan “Pantaiku Indah Tanpa Sampah”.
Kegiatan ini adalah kegiatan kedua, yang dilakukan oleh DKP Sulbar setelah sebelumnya melakukan sosialisasi mengenai regulasi perikanan bidang pengawasan dan bimbingan teknis ekowisata Bahari.
“Hari ini merupakan tindak lanjut dengan aksi bersih Pantai, dimana jika laut kita bersih maka kita juga ikut sehat. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama yang apik dengan HMI yang tetap memberikan dukungan agar adik-adik mahasiswa tidak perlu lagi turun ke jalan. Sehingga mari membantu pemerintah menyelesaikan isu-isu lingkungan yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Haeruddin Anan dalam laporannya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulbar, Dr. H. Muh. Idris yang hadir langsung dalam kegiatan ini bersyukur karena dapat hadir langsung pada kegiatan ini bersama pegiat sampah.
Menurutnya, berbicara tentang kemajuan daerah yaitu terkait ekowisata dan berbicara wisata tapi tempatnya kotor sama saja nonsen.
Ia menyebut, pariwisata di seluruh dunia jika dikunjungi pasti bersih. Oleh karena itu kita jadikan Tamo sebagai sasaran aksi bersih.
“Ini adalah momentum terbaik untuk memastikan Majene sebagai kabupaten terbersih di Provinsi Sulawesi Barat,”
Muh. Idris pun mengajak semuanya untuk berkomitmen agar tidak boleh lagi membiarkan sampah berserakan setiap hari.
“Perlu diketahui bahwa setiap orang di Indonesia saat ini memproduksi sampah setiap hari sekitar 0,08%. Bayangkan jika di kali dengan jumlah penduduk di Indonesia. Dan menurut data bahwa sampah terkumpul setiap harinya itu kisaran 68 ribu ton perhari di seluruh Indonesia ini luar biasa. Dari 68 ribu ton sampah maka 11 ribu diantaranya adalah sampah plastik luar biasa banyak,” pungkas Idris.
“Kita tidak mau Majene ini menjadi kabupaten yang memproduksi sampah plastik terbesar di Sulbar. Oleh karenanya mari berkomitmen dan pastikan diri kita untuk tidak menjadi sumber sampah,” tandas Idris.
Dari aksi bersih Pantai ini diikuti ratusan anak Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kepolisian dan masyarakat Kelurahan Baurung.
Lurah Baurung Saddam Husain menyambut baik kegiatan ini mengingat ada beberapa potensi yang dapat dikembangkan di wilayah Kelurahan Baurung khususnya ditamo.
“Kelurahan Baurung sebagian besar adalah wilayah pesisir yang dahulu dikenal dengan pasir putihnya yang bersih. Sekarang sudah berubah menjadi putih Pampers, sampah yang berserakan di Pantai bukan hanya sampah yang diproduksi oleh masyarakat namun sampah itu adalah sampah kiriman,” kata Lurah Baurung tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa terdapat juga pohon manggrove yang subur, masyarakat sebahagian bermatapencaharian nelayan yang dapat berpotensi untuk pengembangan kuliner.
“Impian kami semoga ekowisata di Tamo dapat terpenuhi sehingga perekonomian masyarakat meningkat. Kehadiran DKP Prov Sulbar merupakan awal perjuangan kita ke depan yang menjadikan Tamo sebagai kawasan pengembangan ekowisata, itu yang kami harapkan bersama,” tutup Saddam.
Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Majene Arismunandar, Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Purnomo Yudiarso, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulbar Dr. H. Mithhar, Camat Banggae Timur Najibah serta para kepala SMA dan SMK dan anggota Polres Majene serta relawan siaga 86 Majene .
(Jufri)