
Truk pengangkut sembako dari Makassar terguling di jalan poros Mamuju-Majene di lingkungan Rangas, Selasa (20/4) malam sekitar pukul 23:10 Wita.
Majene, mandarnews.com – Sebuah truk ekspedisi pengangkut sembako terguling saat melintasi jalan bergelombang poros Majene-Mamuju di wilayah Rangas, Kecamatan Banggae, Majene, Selasa (20/4) malam sekitar pukul 23:10 Wita.
Kejadian nahas ini dialami oleh Arman, sopir truk dengan nomor polisi DC 8624 AX pengangkut sembako dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Mamuju, Sulawesi Barat.
Anggota Satuan Lalu Lintas (Sat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Majene Bripda Agus Salim yang berada di lokasi kejadian mengatakan beruntung dalam kejadian tersebut tak ada korban jiwa.
Hanya saja, beberapa bagian truk rusak karena terguling ke bahu jalan yanng membuatnya menutup sebagian badan jalan.
Menurutnya, kejadian terjadi akibat jalan rusak dan bergelombang yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) yang membuat sopir tak mampu mengendalikan truknya.
“Sementara kami melakukan evakuasi dan melakukan operasi buka tutup agar tidak terjadi kemacetan,” jelas Bripda Agus.
Nampak di lokasi, hampir sebagian besar isi dari truk pengangkut sembako ini seperti bawang bombai, bawang putih, tepung kanji, terigu, dan beberapa bahan lainnya berserakan di bahu jalan.
Tapi beruntung karena sembako yang ada terkemas dengan baik dan hanya sebagian kecil saja yang terbuka. Bahkan untuk kondisi mobil sendiri hanya mengalami ringsek di beberapa bagian saja.
Untuk mempercepat proses evakuasi, pihak sopir dibantu rekan satu profesinya memindahkan barang bawaannya itu ke mobil kosong lalu didistribusikan ke Mamuju. Sementara untuk evakuasi badan truk masih menunggu alat berat.
Arman mengatakan, sebenarnya dia sendiri sering melewati jalan bergelombang tersebut.
“Hampir setiap minggu, bahkan dua kali dalam seminggu saya lewati karena memang pekerjaan kami. Hanya saja saat itu memang sudah takdir,” ujar Arman.
Memang sejak beberapa tahun lalu hingga saat ini kerusakan pada jalan tersebut cukup parah karena kondisi tanah tidak rata.
Kerusakan jalan berupa bergelombang dan miring ini terjadi hampir sepanjang 200 meter lebih. Tak sedikit pengendara yang terjatuh akibat jalan ini.
Orang-orang pun menamainya roller coaster karena sensasi melewati jalan ini mirip dengan permainan tersebut.
Warga pun berharap ada upaya dari pemerintah untuk melakukan perbaikan atau mencari solusi dari jalan tersebut mengingat statusnya yang masuk dalam trans Sulawesi sehingga sangat penting bagi pengendara.
Adanya jalan bergelombang dan miring ini diketahui disebabkan karena adanya tanah bergerak. (Mutawakkir Saputra)
Editor: Ilma Amelia