KD yang diajarkan, tambahnya, antara lain terkait sikap dan kepemimpinan Nabi dalam membangun masyarakat Madinah, nilai-nilai perdamaian Islam dalam Fathu Makkah, berani membela kebenaran, serta menjaga kesepakatan dengan kelompok non muslim.
“Siswa juga akan dikenalkan dengan karakteristik kepemimpinan Rasul dan nilai-nilai moderasi,” tutur Ahmad.
Selain tentang keteladanan Nabi, beber Ahmad, siswa juga dididik dengan kesalehan empat sahabat Nabi, tentang kejujuran Abu Bakar, amanahnya Umar, kedermawanan Utsman, dan kepedulian Ali.
“Untuk kelas VI, siswa akan belajar tentang karakter kepemimpinan, nilai jihad dan kejuangan, serta moderasi yang dikembangkan Walisongo,” ungkap Ahmad.
Pada jenjang MTs, papar Ahmad, KD yang diajarkan ke siswa terkait kasih sayang, kegigihan, dan kesabaran Nabi dalam berdakwah, serta kemandirian Nabi dalam ekonomi.
“KD lainnya tentang semangat juang Khulafaur Rasyidin dalam membangun peradaban Islam, termasuk tentang kesederhanaan dan kewibawaan kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz,” ujar Ahmad.
Ia mengemukakan, siswa juga akan dikenalkan tentang sejarah Daulah Muawiyah dan Abasiyah hingga lahirnya ilmuan muslim terkemuka seperti Ibn Sina, Ar Razi, Imam Ghazali, Al Khawarizmi, dan tokoh lainnya.
“Untuk jenjang MA, SKI masuk dalam semua peminatan, baik IPA, IPS, Bahasa, Keagamaan, maupun kejuruan. KD yang diajarkan antara lain tentang Islam sebagai solusi kerusakan masyarakat jahiliah, spirit hijrah, Piagam Madinah, juga kepemimpinan dan keteladanan Khulafaur Rasyidin,” kata Ahmad.
Pada jenjang menengah ini, lanjutnya, siswa juga akan belajar tentang fase kemunduran dan munculnya gerakan pembaharuan Islam.
“KD SKI di MA ditutup dengan bahasan tentang nilai-nilai jihad dan moderasi dalam gerakan dakwah yang santun dan toleran,” pungkas Ahmad.
Ia berharap, pembelajaran tentang karakteristik kepemimpinan Rasul, sahabat, dan ulama berikut nilai kejuangan mereka bisa menginspirasi calon pemimpin bangsa dalam membangun NKRI yang moderat, adil, dan makmur. (rilis Kemenag)
Editor: Ilma Amelia